Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Berjalannya Negosiasi dengan Amerika Jadi Katalis Positif bagi Bursa



loading…

Berjalannya negosiasi perdagangan antara Indonesia-Amerika diyakini jadi sentimen positif bagi bursa saham dalam negeri. FOTO/Ilustrasi

JAKARTA – Dimulainya proses negosiasi antara Indonesia-Amerika Serikat (AS) terkait tarif perdagangan yang ditargetkan rampung dalam 60 hari ke depan dinilai bisa menjadi katalis positif bagi bursa saham di dalam negeri.

Head of Research NH Korindo Sekuritas Indonesia (NHKSI) Ezaridho Ibnutama menilai, hal ini akan memberi kepastian arah kebijakan yang dinantikan pelaku pasar. Eza menilai progres negosiasi bilateral tersebut juga membuka peluang penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang akhir pekan ini berakhir menguat 0,6 persen ke 6.438.

“Kabar ini seharusnya menjadi berita positif bagi investor, dan dapat memberikan keuntungan bagi indeks setelah libur panjang karena Jumat Agung setelah pasar kembali pada Senin,” kata Eza dalam keterangannya, dikutip Minggu (19/4/2025).

Seperti diketahui, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto sebelumnya menyatakan bahwa negosiasi dengan pemerintah AS ditargetkan selesai dalam 60 hari. Percepatan penyelesaian perundingan ini menjadi langkah mengamankan akses perdagangan sebelum masa pelonggaran tarif selama 90 hari oleh AS berakhir.

NHKSI mneilai langkah cepat Indonesia ini sejalan dengan upaya sejumlah negara untuk menghindari dampak lanjutan dari kebijakan tarif baru yang diberlakukan pemerintahan Presiden AS Donald Trump. Negara yang tidak memiliki kesepakatan bilateral dinilai berisiko terkena tarif tinggi, seperti yang saat ini terjadi pada China.

Sementara itu, analis di Phintraco Sekuritas menilai pasar masih wait and see terhadap ketidakpastian perdagangan global, khususnya negosiasi tarif antara Indonesia dan Amerika yang belum usai. Phintraco memperkirakan IHSG masih akan melanjutkan fase konsolidasi dalam rentang 6.400-6.500 pada perdagangan Senin (21/4) depan.

https://www.youtube.com/watch?v=UW8LQ

(fjo)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *