Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Beri Sanksi ke Rusia, Uni Eropa Menusuk Sendiri Jantung Ekonominya



loading…

Sanksi terhadap Rusia telah menjadi bumerang untuk ekonomi Uni Eropa (UE) dan semakin konyol serta berbahaya, pada setiap putarannya. Foto/Dok

JAKARTA – Sanksi terhadap Rusia telah menjadi bumerang untuk ekonomi Uni Eropa (UE) dan semakin konyol serta berbahaya, pada setiap putarannya. Pernyataan ini dilontarkan oleh Menteri Luar Negeri Hungaria, Peter Szijjarto.

Dalam sebuah wawancara eksklusif dengan RT yang dirilis pada hari Sabtu, Szijjarto menegaskan, kembali bahwa langkah-langkah Eropa yang menargetkan Rusia dinilai gagal mencapai tujuan yang diinginkan. Target sanksi yang dijatuhkan yakni mengacaukan ekonomi Moskow serta mengakhiri konflik Ukraina.

“Pembatasan Brussels terhadap Moskow menjadi semakin konyol dan berbahaya bagi blok tersebut,” kata Peter Szijjarto.

Sejauh ini Uni Eropa telah mengadopsi 16 paket sanksi terhadap Rusia sejak eskalasi pada Februari 2022. Hungaria, meskipun bergelut dengan kritis yang merupakan efek dari pendekatan tersebut, pada akhirnya mendukung setiap putaran. Namun mereka melakukan beberpa pengecualian, termasuk embargo minyak dan pembatasan sektor nuklir.

Baik Budapest dan Moskow, serta banyak pengamat internasional, berpendapat bahwa pembatasan tersebut telah menjadi bumerang bagi negara-negara yang memberlakukan sanksi kepada Rusia.

Szijjarto menambahkan, Uni Eropa pada dasarnya telah menusuk jantung ekonomi Eropa dengan sanksi Rusia. Dia berpendapat bahwa sanksi terus mengikis daya saing Uni Eropa dan mengisolasi blok tersebut.

Sekarang, kata Szijjarto, Brussels sedang mempersiapkan putaran ke-17 sanksi, meskipun strategi yang dijalankan sejauh ini terbilang gagal, sehingga menurutnya menjadi “tidak masuk akal.”

“Tiga tahun setelah paket pertama. Ekonomi Rusia jauh dari berlutut. Dan kami sekarang dekat dengan perdamaian, tetapi bukan karena sanksi,” katanya.

Szijjarto mengatakan, semuanya menjadi tidak serius, konyol, dan benar-benar berbahaya bagi Brussels untuk melakukan pembatasan baru demi “ideologi” anti-Rusia.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *