Beda Nasib Makan Siang Gratis Indonesia dengan China, Xi Jinping Siapkan Rp328 Triliun



loading…

Perbedaan makan siang gratis Indonesia dengan China. FOTO/China Daily

JAKARTA – Presiden terpilih Prabowo Subianto belum lama ini berkunjung ke China bertemu Presiden China Xi Jinping hingga meninjau langsung pelaksanaan makan siang gratis di Sekolah Menangah Pertama (SMP) II Beijing, di Distrik Dongcheng, Beijing. Program makan siang gratis di China telah berjalan sejak 2011 lalu.

Prabowo sempat berbincang dan bercanda dengan beberapa siswa yang sedang makan siang di kantin sekolah. “Sehat sekali,” komentar Prabowo saat melihat menu yang disajikan, mulai dari protein hewani, sayuran, hingga makanan ringan. Prabowo menjadikan China sebagai kiblat makan siang gratis.

Baca Juga: Program Makan Siang Gratis Rp7.500, di Warteg Cuma Dapat Nasi dan Sayur

China telah menerapkan kebijakan makan siang gratis untuk siswa di daerah pedesan yang miskin sejak tahun 2011. Program yang disebut Nutrition Improvement Program (NIP) ini awalnya menyasar 699 distrik di 21 provinsi di seluruh China.

Setiap Senin pagi, 20 truk berpendingin akan membawa 4 ton daging babi, 8 ton sayuran dan buah-buahan, serta 10,8 ton beras ke 300 sekolah di desa-desa di Du’an. Logistik yang dibutuhkan untuk program ini sangat besar. Setiap Senin pagi, 20 truk berpendingin mengangkut 4 ton daging babi, 8 ton sayuran dan buah-buahan, serta 10,8 ton beras ke 300 sekolah di desa-desa di Du’an. Kabupaten Du’an di Daerah Otonomi Guangxi Zhuang dijadikan contoh karena daerah paling terpencil dan termiskin di China

Setelah satu dekade, program NIP berhasil meningkatkan asupan gizi anak-anak sekolah. Namun, akibatnya, pemerintah China terbebani dengan tingginya biaya anggaran yang harus ditanggung. Program makan siang gratis di China bukannya tanpa tantangan. Menyitir artikel “China’s 10-Year Campaign to Nourish Rural School Kids” di Caixin Global, korupsi dan beban anggaran yang sangat besar menjadi masalah serius program makan siang gratis di Tiongkok.

Selama periode 2011-2021, pemerintah China telah menghabiskan 147,2 miliar yuan atau setara Rp328 triliun untuk menyediakan makan siang gratis di 1.762 distrik, 29 provinsi, dan 40 juta siswa di daerah pedesaan. Para siswa mendapatkan porsi makan siang gratis 4 yuan atau setara Rp8.900 per orang. Tak hanya anggaran, inflasi pangan telah menyebabkan kenaikan harga makanan pokok yang signifikan. Proyek makan siang gratis juga membuka peluang korupsi.

Pada tahun 2012, lima pejabat sekolah di Fenghuang, Provinsi Hunan dipecat setelah ketahuan mencuri dari anggaran makan siang gratis. Anak-anak yang seharusnya mendapatkan paket lengkap berisi sayuran, daging, susu, dan nasi, hanya diberi sekotak susu 200 ml dan 20 gram roti.

Baca Juga: Perbandingan Anggaran Makan Bergizi Gratis Indonesia vs India, Mana Lebih Mahal?

Sementara, di Indonesia anggaran makan siang gratis atau makan bergizi gratis telah ditetapkan dalam rancangan APBN 2025 sebesar Rp71 triliun. Meski demikian, tanda tanya masih menggantung seputar sumber dana dan detail pelaksanaannya.

Tidak mengherankan, mengingat pemerintahan Jokowi dan tim Prabowo tiba-tiba mengumumkan bahwa mereka telah sepakat mengalokasikan anggaran tersebut. Padahal, detil skema pelaksanaan program tersebut sampai sekarang masih belum matang. Isu terkait pemotongan anggaran makan siang gratis Rp15 ribu menjadi Rp7.500 per porsi atau separuhnya pun mencuat.

Menteri Keuangan Sri Mulyani telah mengingatkan bahwa setiap pilihan kebijakan ekonomi memiliki implikasi negatif yang perlu diantisipasi. Dia mengindikasikan adanya pelebaran defisit anggaran 2025 menjadi 2,45-2,8 persen atau naik dari defisit 2024 yang diperkirakan mencapai 2,29 persen terhadap perekonomian atau produk domestik bruto (PDB).

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *