Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Bansos Beras 10 Kg Diperpanjang Jadi 6 Bulan di 2025, Disalurkan Bulan Ini



loading…

Bansos beras 10 Kg diperpanjang menjadi 6 bulan di 2025. FOTO/dok.SINDOnews

JAKARTA – Presiden Prabowo Subianto memutuskan melanjutkan bantuan sosial (bansos) beras 10 kilogram (Kg) untuk keluarga penerima manfaat (KPM) menjadi enam bulan sepanjang 2025. Hal ini dikonfirmasi langsung Menteri Koordinator Bidang Pangan (Menko Pangan) Zulkifli Hasan alias Zulhas.

Untuk dua bulan pertama, bansos beras disalurkan pada Januari dan Februari. Di mana, masing-masing per bulan digelontorkan Perum Bulog sebesar 160.000 ton. Sementara, empat bulan lainnya di 2025 masih harus dibahas dalam rapat terbatas (ratas) lantaran belum diputuskan kapan waktu yang tepat untuk didistribusikan.

“Bantuan pangan itu nanti 160.000 ton per bulan, yang sudah putus kan Januari, Februari waktunya. SPHP Januari, Februari sudah akan dibagi. Tapi sudah putus ratas ditambahkan empat bulan lagi, jadi 6 bulan,” ujar Zulhas usai rapat koordinasi di Graha Mandiri, Jakarta, Senin (6/1/2025).

Zulhas menjelaskan, distribusi bantuan beras periode empat bulan harus melihat kondisi panen raya yang diperkirakan terjadi di Maret dan April 2025.

Menurut dia, hanya akan mengganggu harga pasar jika bantuan pangan dan penugasan stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) disalurkan di tengah panen raya. Sebaliknya, bansos bakal diberikan jika terjadi paceklik atau musim kekurangan bahan pangan. Sebab itu, periodesasi bansos beras 10 Kg bakal dibahas di ratas terlebih dahulu.

“Yang empat bulannya kapan? Nanti tunggu putusan ratas. Tunggu, karena kita tidak ingin lagi panen ada SPHP, ada pembagian beras,n anti mengganggu harga,” paparnya.

“Nanti kami akan rapat, lihat panennya seperti apa, kalau sudah mulai musim kemarau, barulah. Atau musim apa, paceklik namanya ya. Paceklik itu baru akan dibagi. Oleh karena itu, kapan yang empat bulan itu nanti akan diputuskan bareng-bareng. Saya, Mentan kita rapat bareng-bareng di sini, baru akan diputuskan,” lanjut dia.

(nng)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *