Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Bahlil Bakal Evaluasi Aktivitas Tambang di Raja Ampat yang Bikin Rusak Lingkungan



loading…

Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia buka suara terkait laporan aktivitas pertambangan di Raja Ampat, Papua Barat, yang diduga telah merusak ekosistem dan lingkungan. Foto/Dok

JAKARTA – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia buka suara terkait laporan aktivitas pertambangan di Raja Ampat , Papua Barat, yang diduga telah merusak ekosistem dan lingkungan setempat. Ia menyebutkan, akan melakukan evaluasi menyeluruh terkait aktivitas pertambangan yang tengah berlangsung, dan dalam waktu dekat akan memanggil pemegang Izin Usaha Pertambangan (IUP) di wilayah tersebut.

“Nanti saya pulang akan evaluasi. Saya ada rapat dengan Dirjen, saya akan panggil pemilik IUP, mau BUMN atau swasta,” kata Bahlil saat ditemui dalam acara Human Capital Summit 2025 yang berlangsung di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Selasa (3/6/2025).

Baca Juga: UMKM dan Koperasi Boleh Kelola Tambang, Biaya dari Mana?

Bahlil mengungkapkan, bahwa tambang-tambang yang beroperasi di Papua, termasuk di Raja Ampat, berada dalam kerangka otonomi khusus yang perlu dihargai. Ia juga menyoroti pentingnya memperhatikan kearifan lokal dalam pelaksanaan kegiatan tambang.

“Kita memang harus menghargai. Karena di Papua itu kan ada otonomi khusus, sama dengan Aceh. Jadi perlakuannya juga khusus. Ini mungkin saja saya melihat ada kearifan-kearifan lokal yang belum disentuh dengan baik,” lanjut Bahlil.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *