Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

ASPEBINDO Gelar Indonesia Energy Outlook 2025, Dukung Hilirisasi dan Ketahanan Energi



loading…

Indonesia Energy Outlook 2025 dihadiri para narasumber yang memberikan insight kepada 700 peserta. (Foto: iNews Media Group/Aldhi Chandra Setiawan)

JAKARTA – Asosiasi Pemasok Energi, Mineral, dan Batubara Indonesia (ASPEBINDO) dalam gelaran Indonesia Energy Outlook 2025 dan Rakernas Aspebindo mengadakan diskusi bertema Accelerating Energy Downstream Development: Enhancing Value Chains for Sustainable Growth di Residences Ballroom, Park Hyatt Jakarta, Kamis (27/2/2025).

Melalui tema ini Aspebindo mengajak para peserta yang merupakan pelaku bisnis untuk mendukung percepatan pembangunan hilirisasi energi, untuk meningkatkan nilai tambah produk energi, mengurangi ketergantungan pada impor, mewujudkan ketahanan energi nasional, hingga meningkatkan lapangan kerja.

Ketua Umum Aspebindo Anggawira mengatakan, Aspebindo yang merupakan organisasi industri yang bergerak di bidang energi pertambangan dan mineral akan berkolaborasi dengan Pemerintah dan stakeholders untuk mendukung program Asta Cita Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.

“Event ini bertujuan untuk saling berkolaborasi setiap elemen industri energi pertambangan dan mineral, mulai dari investor, industri, hingga perusahaan penyedia kebutuhan industri. Aspebindo menjadi wadah untuk mendukung para pelaku industri, dalam mewujudkan meningkatkan produksi energi pertambangan dan migas,” ujarnya.

Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi/Wakil Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Todotua Pasaribu dalam sambutannya mengatakan, Pemerintahan Prabowo Subianto saat ini menargetkan pertumbuhan ekonomi sebesar delapan persen.

“Indonesia membutuhkan investasi sebesar Rp13.000 triliun dalam lima tahun ke depan untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi delapan persen sepertinya yang diinginkan Presiden Prabowo Subianto. Dengan realisasi investasi tersebut bisa menyerap tenaga kerja 3,4 juta. Pada 2025 ini kami mempunyai target investasi Rp1.900 triliun,” ujarnya.

Menurutnya, untuk mewujudkan capaian realisasi investasi hingga terpenuhi target pertumbuhan ekonomi delapan persen salah satunya melalui hilirisasi. Wamen Todotua menyebut Astacita Presiden Prabowo menempatkan hilirisasi sebagai salah satu langkah strategis untuk mendorong ekonomi berkelanjutan.

Hilirisasi diarahkan untuk meningkatkan kemandirian bangsa dengan memanfaatkan sumber daya alam, sehingga memberikan added value yang jauh lebih besar. Pihaknya telah menyusun peta jalan hilirisasi untuk komoditas strategis, seperti minyak bumi, gas bumi, pertanian, kehutanan, perkebunan, kelautan, nikel, mineral, hingga kendaraan listrik.

Peta jalan ini menawarkan potensi investasi senilai 618,1 miliar dolar AS yang diperkirakan mampu menciptakan lapangan kerja untuk lebih dari tiga juta orang, serta meningkatkan kontribusi terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) hingga 235,9 miliar dolar AS.

Selain itu, dikatakan dia, BKPM juga telah menetapkan sembilan program quick wins untuk mendorong investasi dan mendukung hilirisasi. Program ini mencakup optimalisasi insentif fiskal seperti tax holiday, integrasi sistem digital antar-kementerian, dan pengembangan kawasan investasi strategis.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *