Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Aset Jumbo Bakal Dikelola Danantara, Yuk Intip Kinerja 3 Bank Himbara


loading…

Ada tiga bank BUMN yang bakal beralih ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk mengelola aset-aset negara. Berikut kinerja 3 bank Himbara tersebut. Foto/Dok

JAKARTA – Ada tiga bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bakal beralih ke Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara ( BPI Danantara ) untuk mengelola aset-aset negara.

Tiga bank yang termasuk dalam Himpunan Bank Milik Negara (Himbara) tersebut terdiri dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI), PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI), dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI). Satu Himbara lainnya yaitu PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) akan mendukung program pemerintah lainnya seperti pembangunan tiga juta rumah.

Baca Juga

Remang-remang Danantara

Bank Himbara sendiri telah mengumumkan kinerja keuangan tahun 2024 dan menunjukkan kinerja yang sangat solid. Hal tersebut tercermin dari capaian kinerja keuangan yang diantaranya adalah kemampuan mencetak laba, pertumbuhan Kredit yang sehat, serta peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK).

Ketua Umum Himbara yang juga Direktur Utama BRI, Sunarso menegaskan, bahwa Himbara berkomitmen untuk terus menjaga stabilitas layanan perbankan dan fundamental kinerja dengan tata kelola yang baik, serta mendukung pertumbuhan ekonomi nasional secara berkelanjutan.

“Di tengah dinamika tantangan ekonomi global, fundamental kinerja HIMBARA sangat solid. Di samping itu, HIMBARA juga memastikan seluruh layanan operasional perbankan berjalan dengan lancar dan aman, sehingga nasabah tetap mendapatkan akses layanan optimal terhadap berbagai produk dan layanan keuangan,” ungkap Sunarso dalam keterangan resmi, Sabtu (22/2/2025).

Berdasarkan laporan kinerja keuangan konsolidasian tahun 2024, bank-bank Himbara berhasil mencatatkan laba positif. Di antaranya BRI yang berhasil mencatatkan laba sebesar Rp60,64 triliun, Mandiri sebesar Rp55,78 triliun, BNI sebesar Rp21,5 triliun dan BTN mencetak laba sebesar Rp3 triliun.

Dari sisi kredit, bank-bank Himbara berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit positif di berbagai segmen, diantaranya BRI menyalurkan kredit sebesar Rp1.354,64 triliun, tumbuh 6,97 persen YoY, dengan 81,97 persen disalurkan kepada segmen UMKM.

Bank Mandiri mencatatkan total penyaluran kredit konsolidasi sebesar Rp1.670,55 triliun atau meningkat 19,5 persen YoY, dengan segmen wholesale sebagai motor utama pertumbuhan. Sedangkan BNI membukukan pertumbuhan kredit 11,6 persen YoY menjadi Rp775,87 triliun, seiring dengan pemulihan ekonomi nasional dan ekspansi kredit yang prudent.

Untuk BTN mencatatkan pertumbuhan kredit 7,3 persen YoY, dari Rp333,69 triliun menjadi Rp357,97 triliun, dengan mayoritas kredit berasal dari segmen KPR, baik subsidi maupun non-subsidi.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *