Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

AS Darurat Utang, Setiap Kepala Menanggung Beban Rp1,6 Miliar



loading…

Utang nasional Amerika Serikat (AS) dilaporkan telah melampaui angka USD36 triliun, atau sekitar Rp568.800 triliun. FOTO/Ilustrasi/Dok.

JAKARTAUtang nasional Amerika Serikat ( AS ) dilaporkan telah melampaui angka USD36 triliun, atau sekitar Rp568.800 triliun (kurs Rp15.800 per USD). Dengan angka tersebut, mengutip usdebtclock.org, setiap pria, wanita, dan anak di Amerika saat ini menanggung beban utang USD106.600, atau lebih dari Rp1,6 miliar.

Data juga menunjukkan bahwa rasio utang federal terhadap PDB sekarang berada di angka 122,85% – naik dari 55,36% pada tahun 2000, dan 34,71% pada tahun 1980. Dengan memperhitungkan utang negara bagian, lokal, pinjaman mahasiswa, kartu kredit, dan pribadi, utang AS diperkirakan berjumlah lebih dari USD102,63 triliun – hampir menyamai nilai dari seluruh ekonomi global pada tahun 2023 yang sebesar USD105,4 triliun.

Utang nasional AS telah merangkak naik selama 45 tahun terakhir sebagian besar disebabkan oleh pengeluaran militer dan perang yang tidak bertanggung jawab secara fiskal, kurangnya akuntabilitas di Kongres dalam menyeimbangkan anggaran, serta banyak faktor lainnya.

Ekonom terkemuka di Departemen Keuangan AS telah lama meremehkan pentingnya utang federal, dengan mengutip pertumbuhan ekonomi dan kekuatan ekonomi AS dalam sistem ekonomi dan keuangan global dalam filosofi fiskal yang “terlalu besar untuk gagal” yang dilambangkan oleh kutipan dari industrialis Amerika J Paul Getty bahwa “jika Anda berutang USD100 kepada bank, itu masalah Anda. Jika Anda berutang USD100 juta kepada bank, itu masalah bank.”

Namun, tren terkini, termasuk menurunnya daya tarik dolar AS dalam perdagangan dunia berkat persepsi mata uang tersebut sebagai “senjata” untuk melawan negara-negara seperti Rusia dan Iran, kebangkitan kekuatan industri China dan pencarian hubungan dagang di luar lingkup pengaruh politik dan ekonomi AS, serta pembentukan dan penguatan lembaga internasional seperti blok BRICS telah menantang gagasan bahwa para pemimpin AS dapat menutup mata terhadap beban utang selamanya.

“Pengeluaran pemerintah yang berlebihan mendorong Amerika bangkrut,” tulis miliarder teknologi Elon Musk, yang baru-baru ini ditunjuk oleh Donald Trump untuk mengepalai badan penasihat Departemen Efisiensi Pemerintah yang baru, dalam sebuah posting X minggu lalu.

Celoteh Musk tersebut menggemakan sentimennya bahwa AS menghadapi “darurat keuangan,” dengan “hanya pembayaran bunga atas utang” yang merupakan “23% dari semua pendapatan pajak federal.”

Menanggapi kekhawatiran Musk, sekutu Senat Trump Rand Paul mengatakan AS memiliki “kesempatan” untuk menghentikan keruntuhan yang akan datang “jika kita bekerja sama dan cepat,” tetapi menyatakan kekhawatiran bahwa “kepemimpinan status quo tidak akan menyelesaikan masalah yang diciptakan oleh kedua belah pihak.”

Sementara, bankir dari Institute of International Finance telah memperingatkan bahwa pemotongan pajak yang diusulkan Trump dapat “meledakkan” utang nasional jika tidak disertai dengan pemotongan pengeluaran. Kekhawatiran ini menggemakan sentimen yang diungkapkan oleh CEO JPMorgan Jamie Dimon pada bulan Januari yang menyebut utang sebagai “jurang” yang sedang dituju ekonomi AS dengan kecepatan “60 mil per jam.”

(fjo)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *