Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

AS Bakal Akhiri Subsidi Kendaraan Listrik, Strategi Trump Bunuh Tesla?



loading…

Rencana penghapusan subsidi kendaraan listrik oleh Presiden AS, Donald Trump, memantik perhatian publik dan pasar. FOTO/USA Today

JAKARTA – Rencana penghapusan subsidi kendaraan listrik (EV) oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump,memantik perhatian publik dan pasar. Pasalnya, kebijakan ini secara langsung menyasar sektor otomotif listrik yang selama ini ditopang oleh insentif pajak federal, termasuk Tesla, perusahaan milik miliarder Elon Musk.

Dikutip dari USA Today, Trump sedang menyiapkan rancangan undang-undang yang akan mencabut insentif pajak untuk EV lebih awal dari tenggat yang seharusnya berlaku hingga 2032. Langkah ini dinilai sebagai bagian dari strategi politik dan ekonomi yang kontroversial dan menimbulkan pertanyaan besar apakah ini bentuk “serangan” terhadap Tesla?

Baca Juga: Tsunami Mobil Listrik China Makin Ganas: BYD Dominasi Total, Raksasa Jepang & Korea Terlempar dari Papan Atas!

Tesla sedang menghadapi masa sulit. Data terbaru menunjukkan pengiriman kendaraan Tesla turun 32 persen dibandingkan kuartal sebelumnya, dan anjlok 13 persen secara tahunan. Penurunan ini terjadi di tengah stagnasi permintaan dan belum jelasnya peluncuran model baru hingga paling cepat tahun 2025 atau 2026.

Potensi dihapuskannya insentif federal, berkisar antara USD4.000 hingga USD7.500 per unit kendaraan berpotensi membuat harga jual Tesla melambung. Hal ini dikhawatirkan dapat memicu penurunan permintaan lebih lanjut, mengingat produk yang ditawarkan mulai dinilai “usang” oleh konsumen pasar utama.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *