Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

AS Ancang-ancang Gandakan Sanksi ke Rusia, Ini Tujuannya



loading…

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump siap untuk mengintensifkan sanksi terhadap Rusia, diungkapkan oleh utusan khusus AS untuk Ukraina, Keith Kellogg. Foto/Dok

JAKARTA – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump siap untuk mengintensifkan sanksi ekonomi terhadap Rusia , demi untuk mendorong diakhirinya konflik antara Kiev dan Moskow. Hal ini diungkapkan oleh utusan khusus AS untuk Ukraina, Keith Kellogg.

Seperti dilansir RT, Trump memberikan waktu 100 hari untuk mencapai kesepakatan damai antara Ukraina dan Rusia. Bulan lalu, Ia memperingatkan bakal menjatuhkan sanksi baru jika Moskow menolak resolusi damai yang ditawarkan. Meski begitu Kellogg menekankan bahwa dia “tidak ingin menyakiti Rusia.”

Dalam sebuah wawancara dengan New York Post pekan ini, Kellogg mengatakan sanksi saat ini terhadap Rusia “hanya sekitar tiga” pada skala satu hingga 10 dalam hal seberapa menyakitkan buat ekonomi.

“Ada peluang untuk benar-benar bisa meningkatkan sanksi AS – terutama sanksi terbaru,” katanya yang merujuk pada paket sanksi ke-15 Uni Eropa yang menargetkan produksi dan ekspor minyak Rusia.

Sementara itu Kellogg melayangkan kritik terhadap strategi mantan Presiden AS Joe Biden yang berjanji untuk memberikan bantuan Ukraina “selama yang dibutuhkan, sebanyak yang diperlukan,”. Ia mengklaim hal itu bukan strategi, tetapi “stiker bemper.”

“Tekanannya tidak bisa militer. Anda harus memberikan tekanan ekonomi, Anda harus memberikan tekanan diplomatik” pada Rusia, katanya.

Kellogg juga, menambahkan bahwa “Jika ada orang yang memahami pengaruh, itu adalah Presiden Trump.”

Disebut juga bahwa Tim Trump telah bekerja keras untuk mengakhiri konflik, kata utusan itu. Lanjutnya bahwa pada akhirnya Kiev dan Moskow harus menyerahkan sesuatu untuk menghentikan pembunuhan “ukuran industri”.

Kellogg juga membantah laporan Bloomberg baru-baru ini yang mengklaim bahwa dia akan mempresentasikan rencana perdamaian pada Konferensi Keamanan Munich minggu depan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *