Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Arus Modal ke Bitcoin Capai Rp669 Triliun, Harga Diprediksi Tembus USD150.000



loading…

Pertumbuhan ekosistem kripto kini lebih stabil berkat regulasi yang terus berkembang. FOTO/dok.SindoNews

JAKARTA – Industri kripto kembali mencatatkan tonggak sejarah baru. Berdasarkan laporan terbaru, arus modal masuk ke Bitcoin telah menembus angka fantastis sekitar USD40 miliar atau setara Rp669 triliun sejak peluncuran Bitcoin Spot ETF pada Januari 2024.

Fenomena ini mencerminkan meningkatnya antusiasme pasar terhadap Bitcoin yang semakin dipandang sebagai instrumen investasi menarik. Berdasarkan laporan CoinShares pada pekan keempat April 2025 menunjukkan arus masuk sebesar USD3,4 miliar ke produk investasi aset digital, yang merupakan angka terbesar sejak Desember 2024, dan ketiga terbesar dalam sejarah.

Dari jumlah tersebut, Bitcoin menjadi penerima utama dengan inflow mencapai USD3,18 miliar, diikuti oleh Ethereum sebesar USD183 juta. Altcoin seperti Sui dan XRP juga mencatatkan inflow masing-masing sebesar USD20,7 juta dan USD31,6 juta.

Aktivitas pembelian Bitcoin juga menunjukkan tren akumulasi besar-besaran. Perusahaan publik terbesar pemilik Bitcoin, Strategy, dilaporkan kembali membeli 15.355 BTC senilai USD1,65 miliar atau sekitar Rp25,8 triliun antara 21-27 April 2025 dengan total kepemilikan kini mencapai 553.555 BTC. Pembelian dilakukan saat harga Bitcoin melonjak dari USD87.000 menjadi sekitar USD94.000, mencerminkan optimisme pasar yang tinggi terhadap aset digital ini.

“Kita sedang menyaksikan bagaimana Bitcoin kini semakin menjanjikan sebagai penyimpan nilai jangka panjang oleh institusi besar. Aksi pembelian MicroStrategy dan dana ETF yang masuk menunjukkan kepercayaan yang kuat terhadap fundamental Bitcoin,” ujar CEO Indodax, Oscar Darmawan, dalam pernyataannya, Kamis (1/5).

Dia menyampaikan, pergerakan besar ini menandakan semakin menariknya pasar kripto secara global. Arus dana institusional ini dapat menjadi acuan penting bagi investor ritel di Indonesia.

Oscar juga menekankan, pertumbuhan ekosistem kripto kini lebih stabil berkat regulasi yang terus berkembang dan adopsi yang semakin meluas secara global. Standard Chartered, memproyeksikan Bitcoin berpotensi menembus harga USD150.000 pada akhir 2025, berpotesni all time high (ATH) baru diprediksi akan tercapai di kuartal II-2025, seiring meningkatnya permintaan dari ETF dan efek dari halving Bitcoin yang terjadi pada April 2024.

Menurut analis dari Standard Chartered, mayoritas arus masuk ETF saat ini tidak berasal dari investor ritel, melainkan institusi seperti dana pensiun dan perusahaan manajemen aset besar. Hal ini menunjukkan bahwa permintaan terhadap Bitcoin bersifat jangka panjang dan lebih stabil.

Selain itu, ETF dari BlackRock, yaitu iShares Bitcoin Trust (IBIT), telah menjadi salah satu ETF dengan pertumbuhan tercepat dalam sejarah keuangan Amerika Serikat. IBIT mengelola lebih dari 270.000 BTC atau setara USD17,8 miliar hingga April 2025, mengungguli ETF Ethereum dan produk derivatif lainnya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *