Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

AQUA Dorong Konservasi Air Lewat Skema Pembayaran Jasa Lingkungan



loading…

VP General Secretary Danone Indonesia Vera Galuh Sugijanto, mengatakan pendekatan kolaboratif terintegrasi melalui skema PJL mendorong kolaborasi berbagai pihak. FOTO/dok.SindoNews

KLATEN – Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) memperkenalkan Peraturan Menteri Kehutanan Nomor 2 Tahun 2025 tentang Pengembangan Sistem Pembayaran Jasa Lingkungan (PJL). Hal itu disampaikan Menteri Lingkungan Hidup sekaligus Kepala Badan Pengendalian Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, saat mengunjungi Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) AQUA Klaten serta Daerah Konservasi di Dusun Gumuk, Mriyan, Boyolali.

“Penerapan skema PJL di sub-DAS Pusur melibatkan partisipasi aktif multipihak. Kolaborasi antara kelompok masyarakat seperti Pusur Institute, pelaku industri seperti AQUA, pemerintah Kabupaten Boyolali dan Klaten, menciptakan sinergi yang solid dalam upaya konservasi,” jelas Hanif dalam keterangan tertulis, Sabtu (19/4/2025).

Dia menegaskan pentingnya konservasi sumber daya alam dari hulu ke hilir karena ekosistem merupakan satu kesatuan yang saling terhubung. “Saya berharap skema PJL yang melibatkan berbagai sektor seperti ini dapat diperluas dan direplikasi di wilayah lain di Indonesia,” tambahnya.

VP General Secretary Danone Indonesia, Vera Galuh Sugijanto, menyampaikan AQUA berkomitmen mendukung pemerintah dalam mewujudkan kelestarian lingkungan melalui pengelolaan sumber daya air secara terintegrasi.

“Kami menyadari pentingnya keberlanjutan untuk menciptakan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat. Ini sejalan dengan pilar kedua Danone Impact Journey, yaitu melestarikan lingkungan. Salah satunya diwujudkan melalui penerapan skema PJL di sub-DAS Pusur, Klaten,” ujarnya.

Skema PJL memberikan insentif kepada masyarakat yang aktif dalam menjaga dan melestarikan sumber daya alam, sekaligus memastikan keberlanjutan ketersediaan air di daerah tersebut.

Pendekatan PJL mendorong kolaborasi antara industri, masyarakat, dan lembaga untuk menjaga ketersediaan air melalui insentif atas praktik konservasi yang terintegrasi. AQUA telah menginisiasi skema ini di berbagai wilayah sub-DAS seperti Cicatih (Jawa Barat), Kedunglarangan dan Rejoso (Jawa Timur), Ayung (Bali), serta Pusur (Jawa Tengah).

Masyarakat yang menerapkan teknik konservasi seperti pembuatan sumur resapan, rorak, penggunaan pupuk organik, dan praktik agroforestri diberikan insentif. Sementara itu, industri berkontribusi dalam bentuk dukungan finansial atau material, dan mitra LSM berperan dalam menjembatani koordinasi serta menentukan nilai insentif berdasarkan kriteria seperti kepemilikan lahan, pola tanam, dan jenis konservasi.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *