Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Angka Pengangguran Meningkat, Ketua DPP Partai Perindo: Pemerintah Perlu Intervensi



loading…

7,28 Juta orang Indonesia jadi pengangguran, Ketua DPP Partai Perindo menekankan, pemerintah perlu melakukan intervensi. Foto/Dok

JAKARTA – Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah pengangguran di Indonesia per Februari 2025 meningkat sekitar 38 ribu dibandingkan dengan data Februari tahun lalu. Ketua DPP Partai Perindo Bidang Ketenagakerjaan, Agus Taufiq menekankan, ini merupakan masalah serius yang perlu menjadi prioritas pemerintah.

Agus menilai dengan meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia akan berdampak langsung pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat. Ia pun meminta agar pemerintah segera menyiapkan langkah-langkah yang taktis dan strategis, serta formulasi yang tepat juga cepat untuk segera menyelesaikan masalah tersebut.

“Menurut kami pemerintah perlu melakukan intervensi dalam bentuk insentif investasi kepada pelaku usaha dalam bentuk bisa pengurangan angka pajak atau pemotongan pajak, kemudian bisa jadi dengan kepastian hukum, kemudian bisa juga melakukan perluasan terhadap permodalan, kemudahan permodalan, juga kemudahan terhadap perizinan,” kata Agus saat dijumpai di DPP Perindo, Jakarta Pusat, Rabu (7/5/2025).

Baca Juga: Digulung Tsunami PHK, 83.450 Orang Mendadak Jadi Pengangguran

Lebih jauh Agus menyebutkan, pemerintah juga perlu meyakinkan kembali kepercayaan pelaku usaha terhadap pemerintah sehingga mereka mau berinvestasi dan melakukan ekspansi terhadap bisnisnya. Dengan begitu, akan terbuka lapangan kerja baru dan bukan tidak mungkin juga menciptakan wirausaha-wirausaha baru.

Untuk diketahui, menurut laporan BPS, angkapengangguran di Indonesia per Februari 2025 tercatat mencapai 7,28 juta individu, meningkat sekitar 38 ribu dibandingkan dengan data Februari tahun lalu. Peningkatan ini terjadi di tengah jumlah penduduk usia kerja bertambah, diikuti jumlah angkatan kerja yang meningkat.

“Dari angkatan kerja tersebut, tidak semua terserap di pasar kerja sehingga terdapat jumlah orang yang menganggur sebanyak 7,28 juta orang dan dibandingkan dengan Februari 2024, per Februari 2025 jumlah orang yang yang menganggur meningkat sebanyak 0,08 juta orang atau 38.000 orang yang naik kira-kira 1,11 persen,” ujar Kepala BPS, Amalia Adininggar Widyasanti.

Baca Juga: Prabowo Siapkan Program Strategis untuk Menekan Pengangguran, Apa Saja?

Menurut data BPS, penduduk usia kerja di Indonesia mencapai 216,79 juta orang dan angkatan kerja sebanyak 153,05 juta orang. Dari jumlah tersebut yang bekerja sebanyak 145,77 juta orang dan bukan angkatan kerja sebanyak 63,74. Secara rinci, di antara 145,77 juta orang yang bekerja, terdapat pekerja penuh 96,48 juta orang, pekerja paruh waktu 37,62 juta orang dan setengah pengangguran 11,67 juta orang.

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *