Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Anak Usaha Grup Astra Agro Lestari Bantu Budidaya Sereh Wangi Suku Anak Dalam



loading…

Tumenggung Grip, pemimpin kelompok Suku Anak Dalam yang telah melakukan budidaya sereh wangi yang difasilitasi Grup Astra Agro Lestari. FOTO/Ist

JAKARTA – Guna membantu Suku Anak Dalam yang telah keluar dari hutan dan mulai melakukan budidaya, anak usaha Grup Astra Agro Lestari , PT Sari Aditya Loka (SAL) menyediakan Agriculture Learning Centre (ALC) untuk memberikan pengetahuan mengenai budidaya.

Asisten CSR PT SAL Slamet Riyadi menjelaskan, program budidaya yang melibatkan warga SAD dan UMKM di sekitar kebun adalah implementasi yang sesuai dengan prinsip Sustainable Development Goals nomor 1, yakni mengakhiri kemiskinan dan nomor 8 yakni meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dan pekerjaan yang layak untuk semua.

“Dengan terciptanya peningkatan yang lebih baik maka dapat menjadi satu kunci terciptanya kesejahteraan masyarakat yang lebih utuh dan berkelanjutan. Program ini juga sejalan dengan Astra 2030 Sustainability Aspirations melalui program Public Contribution,” jelasnya dalam siaran pers yang diterima, Rabu (20/11/2024).

Kelompok Suku Anak Dalam yang dikepalai Tumenggung Grip merupakan salah satu komunitas di Taman Nasional Bukit Dua Belas (TNBD) yang telah memanfaatkan Agriculture Learning Centre yang dinamai Suluh Rimbo tersebut. “Suluh Rimbo menjadi solusi alternatif bagi kami dalam pengembangan ekonomi masyarakat SAD yang melibatkan banyak pihak. Tentunya, dalam setiap pengelolaan kebun tersebut melibatkan langsung masyarakat kami,” ujar Tumenggung Grip.

Grip menuturkan, sejak 2023 warga SAD dari kelompoknya mulai menanam sereh wangi. Menurutnya Suku Anak Dalam mau menanam sereh wangi di lahan taman nasional sebagai obat penangkal nyamuk, serangga, dan beruk yang mengganggu tanaman pangan mereka. Adapun sisa panen akan dijual ke Berkah Sereh Wangi (BSW) binaan Hendri Sumasto di Desa Pematang Kabau.

PT SAL juga mendorong pemasaran produk olahan serai wangi oleh BSW seperti sabun cuci piring, minyak gosok, dan pewangi lantai agar menciptakan rantai pasok bagi UMKM dan warga SAD. Hasil penjualan ada yang diberikan secara tunai atau dalam bentuk bantuan rutin ke warga SAD dalam upaya Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS).

(fjo)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *