loading…
AIOPOX, platform derivatif Web3 berbasis kecerdasan buatan (AI). FOTO/dok.SindoNews
Liam Savage, Marketing Executive AIOPOX, menjelaskan sistem ini dibangun atas tiga pilar utama: identifikasi perilaku berbasis AI, pemantauan strategi, dan pelacakan aktivitas abnormal. “Kami menciptakan pendekatan revolusioner yang mampu mendeteksi risiko dinamis di era digital,” ujar dia, dalam keterangan resmi, Jumat (11/7).
Baca Juga: xAI Siapkan Grok 4, Elon Musk: AI yang Sangat Pintar
Berbeda dengan metode tradisional yang mengandalkan daftar hitam, AIOPOX menggunakan pemodelan keuangan perilaku untuk menganalisis keputusan transaksi pengguna. Data kemudian dipetakan dalam ruang vektor multidimensi agar AI dapat mengenali pola mencurigakan dalam hitungan milidetik.
Sistem ini juga dilengkapi modul perdagangan berbasis AI yang memanfaatkan graph chain untuk melacak eksekusi strategi pengguna. Integrasi dengan protokol verifikasi Merkle dan ZK-SNARK memastikan setiap transaksi memiliki bukti audit yang transparan.
Pada lapisan pelacakan, AIOPOX mengembangkan Behavior Index Tree untuk merekam perilaku pengguna dan mencocokkannya dengan respons sistem. Teknologi ini tidak hanya memperkuat audit pasca-kejadian tetapi juga menyediakan data pelatihan bagi model AI.
Baca Juga: Masjid Istiqlal Kenalkan Chatbot AI untuk Permudah Akses Informasi