5 Misi Ekonomi Prabowo usai Resmi Dilantik Jadi Presiden RI ke-8



loading…

Prabowo Subianto menyinggung setidaknya ada lima poin terkait dengan isu ekonomi dalam pidato perdananya usai resmi dilantik menjadi Presiden RI ke-8 di Gedung MPR RI, Jakarta. Foto/Dok

JAKARTAPrabowo Subianto menyinggung setidaknya ada lima poin terkait dengan isu ekonomi dalam pidato perdananya usai resmi dilantik menjadi Presiden RI ke-8 di Gedung MPR RI, Jakarta, Minggu (20/10/2024). Beberapa isu ekonomi yang menjadi janji Presiden Prabowo mulai dari, swasembada pangan , penyaluran subsidi tepat sasaran, hingga memberantas kemiskinan.

Seperti diketahui pada hari ini, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka mengikuti sidang paripurna MPR untuk pengucapan sumpah sebagai Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia masa bakti 2024-2029.

Berikut 5 poin isu ekonomi dalam pidato perdana Presiden Prabowo:

1. Swasembada Pangan

Swasembada pangan menjadi salah satu fokus utama pemerintahan Prabowo ke depannya, dengan mimpi mewujudkannya dalam waktu secepatnya. Bahkan dalam pidatonya, Prabowo cukup yakni Swasembada pangan dalam dicapai dalam lima tahun.

“Saya yakin paling lambat empat sampai lima tahun kita akan swasembada pangan, bahkan kita siap menjadi lumbung pangan dunia,” ujarnya.

Menurutnya Indonesia mampu memproduksi dan memenuhi kebutuhan pangan sendiri untuk seluruh penduduk. Lantaran itu, sudah seharusnya Indonesia tidak bergantung pada sumber pangan dari luar negeri.

Probowo juga mengingatkan, saat keadaan global dapat berubah menjadi genting dalam waktu cepat, maka tidak ada negara yang bersedia menjual bahan pangan mereka ke Indonesia.

“Karena itu, tidak ada jalan lain, dalam waktu yang sesingkat-singkatnya, kita harus mencapai ketahanan pangan,” ucap Prabowo.

2. Swasembada Energi

Sektor energi juga menjadi janji Prabowo untuk mambawa Indonesia bisa memenuhi kebutuhan energi masional dengan memproduksi secara mandiri. Saat kondisi geopolitik yang penuh ketidakpastian, Prabowo tidak ingin Indonesia bergantung pada pasokan energi dari luar negeri.

“Kalau terjadi hal yang tidak diinginkan, sulit kita mendapat sumber energi dari negara lain. Oleh karena itu, kita harus swasembada energi dan kita mampu untuk swasembada energi,” ucapnya.

Dengan modal banyaknya sumber energi dari keanekaragaman sumber daya alam (SDA) berlimpah, maka menurutnya Indonesia mampu membangun swasembada energi.

“Kita diberi karunia oleh Tuhan, tanaman-tanaman seperti kelapa sawit yang bisa menghasilkan solar dan bensin, kita juga punya singkong, tebu, sagu jagung. Kita juga punya energi bawah tanah geothermal yang cukup, kita punya batu bara yang sangat banyak, kita punya energi dari air yang sangat besar,” bebernya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *