Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

32 Perusahaan Antre IPO, 12 Beraset Jumbo



loading…

Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga saat ini terdapat 32 perusahaan berada dalam pipeline untuk melakukan pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO). Foto/Dok

JAKARTABursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, hingga saat ini terdapat 32 perusahaan berada dalam pipeline untuk melakukan pencatatan perdana saham atau initial public offering (IPO) .

“Sampai dengan 10 April 2025 telah tercatat 11 perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan dana dihimpun Rp5,92 triliun,” kata Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna dalam keterangannya.

Sebanyak 3 perusahaan masuk dalam kategori aset kecil atau di bawah Rp50 miliar, sebanyak 17 perusahaan masuk dalam kategori aset berskala sedang atau antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar. Serta, 12 perusahaan memiliki aset berskala besar atau di atas Rp250 miliar.

Dari daftar pipeline perusahaan yang akan IPO, sebanyak 7 perusahaan berasal dari sektor konsumer non siklikal. Kemudian, sebanyak 5 perusahaan berasal dari sektor kesehatan, terdapat masing-masing 4 perusahaan dari sektor siklikal dan sektor industri.

Selanjutnya sebanyak masing-masing 3 perusahaan berasal dari sektor energi, sektor keuangan dan sektor transportasi. Dari sektor bahan baku terdapat 1 perusahaan, dari sektor infrastruktur juga terdapat 1 perusahaan dan 1 perusahaan lainnya berasal dari sektor teknologi.

Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama BEI menegaskan komitmennya untuk menjaring lebih banyak perusahaan besar dan berkualitas tinggi untuk melakukan IPO. Upaya ini menjadi bagian dari strategi memperdalam pasar modal nasional sekaligus memperluas basis investor.

Salah satu langkah konkret yang kini menjadi perhatian adalah optimalisasi keberadaan Danantara, yang dinilai membuka peluang besar bagi anak-anak usaha BUMN potensial untuk masuk ke pasar modal .

(akr)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *