Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

3 Negara Eropa yang Punya Utang Jumbo ke China, Rusia Teratas Tembus Rp2.112 Triliun



loading…

Tiga negara Eropa tercatat memiliki utang besar kepada China, yang berdampak signifikan pada kebijakan ekonomi dan politik mereka. FOTO/iStock

JAKARTA – Tiga negara Eropa tercatat memiliki utang besar kepada China, yang berdampak signifikan terhadap kebijakan ekonomi dan politik mereka. Data terbaru menunjukkan, Rusia, Belarus, dan Serbia sebagai negara dengan nilai utang terbesar kepada China di benua tersebut.

Rusia menempati posisi teratas dengan utang mencapai USD 130 miliar atau sekitar Rp 2.112 triliun. Pinjaman ini digunakan untuk sektor industri, pertambangan, konstruksi, perbankan, dan komunikasi. Dalam dua dekade terakhir, Rusia menerima hampir USD 170 miliar dari China, menjadikannya penerima utama dana pembangunan China di Eropa.

Belarus memiliki utang sekitar USD 3,9 miliar kepada China. Negara ini mengelola utangnya dengan meningkatkan investasi asing langsung dari China, khususnya di bidang infrastruktur dan ekonomi. Strategi ini dimaksudkan untuk mendukung pembangunan nasional sekaligus mengelola beban utang yang ada.

Baca Juga: 5 Negara Berkembang yang Terlilit Utang Besar ke China, Produksi Minyak Sampai Jadi Jaminan

Sementara itu, Serbia memiliki utang lebih dari USD 8 miliar yang sebagian besar terkait dengan proyek infrastruktur besar seperti pembangunan jalan, jembatan, dan jalur kereta api dalam kerangka Belt and Road Initiative (BRI). Utang ini dijadwalkan harus dilunasi dalam 20-25 tahun ke depan.

Dilansir dari berbagai sumber, selain ketiga negara tersebut, beberapa negara Eropa lain seperti Hungaria dan Montenegro juga tercatat memiliki utang signifikan ke China, namun nilainya masih di bawah tiga negara utama tersebut.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *