loading…
Tiga negara Eropa tercatat memiliki utang besar kepada China, yang berdampak signifikan pada kebijakan ekonomi dan politik mereka. FOTO/iStock
Rusia menempati posisi teratas dengan utang mencapai USD 130 miliar atau sekitar Rp 2.112 triliun. Pinjaman ini digunakan untuk sektor industri, pertambangan, konstruksi, perbankan, dan komunikasi. Dalam dua dekade terakhir, Rusia menerima hampir USD 170 miliar dari China, menjadikannya penerima utama dana pembangunan China di Eropa.
Belarus memiliki utang sekitar USD 3,9 miliar kepada China. Negara ini mengelola utangnya dengan meningkatkan investasi asing langsung dari China, khususnya di bidang infrastruktur dan ekonomi. Strategi ini dimaksudkan untuk mendukung pembangunan nasional sekaligus mengelola beban utang yang ada.
Baca Juga: 5 Negara Berkembang yang Terlilit Utang Besar ke China, Produksi Minyak Sampai Jadi Jaminan
Sementara itu, Serbia memiliki utang lebih dari USD 8 miliar yang sebagian besar terkait dengan proyek infrastruktur besar seperti pembangunan jalan, jembatan, dan jalur kereta api dalam kerangka Belt and Road Initiative (BRI). Utang ini dijadwalkan harus dilunasi dalam 20-25 tahun ke depan.
Dilansir dari berbagai sumber, selain ketiga negara tersebut, beberapa negara Eropa lain seperti Hungaria dan Montenegro juga tercatat memiliki utang signifikan ke China, namun nilainya masih di bawah tiga negara utama tersebut.