loading…
Chevron Corporation, perusahaan energi multinasional Amerika yang sebagian besar bisninya bergerak dalam migas yang berbasis di California, memindahkan markas besarnya usai bertahan 145 tahun. Foto/Dok
Kepindahan Chevron diumumkan Jumat kemarin, untuk mengakhiri sejarah panjang raksasa migas selama 145 tahun yang berbasis di negara bagian AS terpadat tersebut. Kepindahan perusahaan digambarkan oleh Gubernur Texas, Greg Abbott sebagai kembalinya Chevron ke “rumah sejatinya”.
Sebelumnya Chevron memangkas investasi baru pemurnian di California, menyusul kebijakan pemerintah negara bagian paling ketat di AS (Amerika Serikat). Pada bulan Januari, eksekutif penyulingan Andy Walz memperingatkan, bahwa negara bagian memainkan “permainan berbahaya” dengan aturan iklim yang bisa memicu kenaikan harga bahan bakar.
Sementara itu Chief Executive Officer, Mike Wirth membantah, bahwa relokasi Chevron didorong oleh faktor politik. “Hal ini sepenuhnya untuk lebih dekat ke pusat inti industri kami,” ungkapnya.
“Kami memiliki beberapa perbedaan kebijakan dengan California,” kata Wirth ketika wawancara dengan Bloomberg Television.
“Tapi ini langkah ini bukan tentang politik. Ini adalah langkah tentang apa yang baik bagi perusahaan kami untuk bersaing dan memiliki kinerja bagus,” sambungnya.
Keputusan kepindahan ini diambil, ketika Chevron membukukan hasil kuartal kedua yang mengecewakan dan melakukan perombakan di jajaran kepemimpinan senior yang tampaknya bertujuan untuk meningkatkan hasil.
“Texas adalah rumah bagi jaringan sumber daya yang luas dan penting bagi bisnis Chevron, mulai dari vendor peralatan hingga universitas yang dimanfaatkan untuk penelitian dan perekrutan tenaga kerja,” kata Wirth.