Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Zelensky Belum Siap untuk Perdamaian



loading…

Presiden AS Donald Trump, Wapres AS J.D. Vance dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky bertengkar di depan media. Foto/anadolu

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky belum siap untuk perdamaian karena dia melihat keterlibatan Washington dalam negosiasi konflik Ukraina sebagai alat tawar-menawar.

Pernyataan Trump muncul menyusul pertemuan yang panas dan belum pernah terjadi sebelumnya pada hari Jumat (28/2/2025).

Trump melontarkan pernyataan pedas tersebut dalam unggahan media sosial setelah menerima Zelensky di Gedung Putih, tempat keduanya diharapkan menandatangani perjanjian yang memberikan Washington akses ke sumber daya alam Ukraina.

Kunjungan Zelensky ke Gedung Putih dipersingkat setelah dia terlibat dalam perdebatan sengit dengan Trump dan Wakil Presiden AS J.D. Vance di depan media yang berkumpul yang menyebabkan Trump menuduh Zelensky melakukan perilaku “tidak sopan” di Ruang Oval.

Perdebatan yang menegangkan tersebut memuncak dalam pertengkaran ketika Vance mengingatkan Zelensky yang terakhir pergi ke Pennsylvania pada bulan Oktober untuk berkampanye bagi Partai Demokrat, dan mendesaknya “mengucapkan beberapa patah kata terima kasih kepada AS dan presiden yang berusaha menyelamatkan negara Anda.”

Zelensky menanggapi dengan, “Tolong, apakah menurutmu jika kamu berbicara sangat keras tentang perang…”

Dia langsung dipotong oleh Trump, yang berkata dengan suara tegang, “Dia tidak berbicara dengan keras,” dan menambahkan, “Negaramu dalam masalah besar. Kamu tidak menang. Kamu memiliki peluang yang sangat bagus untuk keluar dengan baik karena kami.”

Sementara duta besar Ukraina untuk Washington terlihat di luar kamera dengan kepala di tangannya, Zelensky membalas, “Ukraina sendirian tetapi tetap kuat dan bersyukur.”

Trump menepis klaim tersebut, menyela Zelensky, dengan mengatakan, “Kamu tidak sendiri. Kami memberimu, melalui presiden bodoh ini (Joe Biden), USD350 miliar, kami memberimu peralatan militer.”

Ketika Zelensky mencoba mengalahkan Trump, presiden AS menunjukkan tanpa bantuan Amerika, perang akan berakhir dalam dua pekan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *