Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

WHO Ungkap Lebih dari 12.000 Orang Butuh Evakuasi Medis dari Gaza


loading…

Warga Palestina yang terluka, termasuk anak-anak, dibawa ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa untuk perawatan medis setelah serangan Israel terhadap bangunan tempat tinggal di Deir Al Balah, Gaza pada 8 Januari 2025. Foto/Ashraf Amra/Anadolu Agency

JALUR GAZA – Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan lebih dari 12.000 orang di Gaza membutuhkan evakuasi medis.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus bersikeras tingkat persetujuan untuk evakuasi medis harus ditingkatkan.

“Kita perlu mempercepat proses persetujuan untuk evakuasi medis; mengizinkan semua koridor dan penyeberangan perbatasan yang memungkinkan untuk digunakan untuk evakuasi medis yang aman,” ujar dia di media sosial pada Rabu (8/1/2025).

Pejabat itu menunjukkan badan tersebut dan mitranya pekan ini telah mengevakuasi sepuluh pasien dari Gaza ke Yordania dan Amerika Serikat (AS) untuk menerima perawatan kesehatan khusus.

Sebelumnya pada hari Rabu, Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) mengatakan rumah sakit Gaza telah menjadi “perangkap maut” karena pemboman Israel yang sedang berlangsung.

UNRWA menambahkan di media sosial bahwa, “Keluarga-keluarga terpecah belah dan anak-anak meninggal karena kedinginan di Gaza karena agresi pendudukan Israel. Kelaparan merenggut nyawa orang-orang di Jalur Gaza, karena krisis pangan semakin parah akibat pembatasan yang diberlakukan oleh pasukan pendudukan terhadap masuknya bantuan kemanusiaan.”

Menurut Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, hanya 14 dari 36 rumah sakit di Gaza yang kini beroperasi, namun masih hanya menyediakan layanan parsial karena kekurangan obat-obatan dan perlengkapan medis yang ekstrem.

Baca Juga

Uni Eropa Respons Ancaman Trump Caplok Greenland

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *