Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Warga Palestina Ramai Ucapkan Selamat Tinggal saat Israel Hujani Gaza dengan Bom



loading…

Jurnalis Abdallah Alattar mengucapkan selamat tinggal di Jalur Gaza selatan. Foto/instagram

GAZA – Warga Palestina mengunggah pesan terakhir dan surat perpisahan di media sosial, mengungkapkan ketakutan mereka tidak akan selamat di tengah intensitas pengeboman Israel di Jalur Gaza.

Banyak warga Palestina di Gaza telah beralih ke media sosial sejak dimulainya serangan Israel pada Oktober 2023 untuk berkomunikasi satu sama lain, mendokumentasikan serangan Israel dan pengalaman sehari-hari mereka, serta berbagi pemikiran, harapan, dan kehidupan mereka dengan khalayak internasional di masa ketika outlet media, platform media sosial, serta lembaga seni dan pendidikan dituduh menyensor informasi dan membungkam kebebasan berekspresi terkait perang.

Namun, selama 24 jam terakhir, unggahan yang mengungkapkan keputusasaan di tengah parahnya dan dahsyatnya serangan Israel serta ketakutan bahwa orang-orang di Gaza mungkin tidak selamat kali ini, telah melonjak.

Pada hari Kamis (3/4/2025), Israel menewaskan 112 warga Palestina, yang menjadi hari paling mematikan sejak Israel melanjutkan perangnya di daerah kantong yang dikepung itu pada tanggal 18 Maret.

Satu video yang diunggah Nour, seorang wanita dari Gaza, menunjukkan serangan Israel terhadap satu gedung di dekatnya di tengah-tengah lingkungan yang hancur total sementara seorang wanita menangis di latar belakang.

“Sepertinya kami tidak akan selamat kali ini,” ungkap keterangan video tersebut.

Jurnalis Abdallah Alattar dari Rafah di Jalur Gaza selatan, berbagi, “Sepertinya kita tidak akan berhasil kali ini,” pada hari Jumat pagi, yang telah beredar luas dan dibagikan ulang.

Abubaker Amed, seorang jurnalis sepak bola dari Deir al-Balah, menyatakan, “Orang-orang Gaza tahu dunia telah mengecewakan mereka dan dengan demikian merasa pembunuhan mereka hanya masalah waktu.”

Beberapa pengguna juga telah meminta orang-orang dan kekuatan global memperhatikan dan berbicara untuk orang-orang di Gaza, yang tidak hanya menghadapi pemboman, tetapi juga kelaparan karena blokade Israel terhadap makanan dan kebutuhan pokok.

“Bom di atas, kelaparan di bawah, Gaza menderita. Berapa lama lagi kita bisa menanggung ini?” tulis seorang warga Palestina. “Dunia harus bertindak SEKARANG!”



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *