Usulan AS untuk Bangun Pelabuhan Bantuan di Gaza Sinis



loading…

Pesawat militer menjatuhkan paket bantuan ke arah Gaza, seperti yang terlihat dari perbatasan dengan Gaza di Israel selatan, 7 Maret 2024. Foto/REUTERS/Amir Cohen

JENEWA – Rencana Amerika Serikat (AS) mendirikan pelabuhan sementara di Gaza untuk mendatangkan bantuan adalah permainan sinis bagi masyarakat AS dan tidak akan mencegah kelaparan massal.

Pendapat itu diungkap pakar hak asasi manusia PBB Michael Fakhri pada Jumat (8/3/2024).

Presiden AS Joe Biden mengumumkan inisiatif ini dalam pidato kenegaraan tahunannya pada Kamis. Di dalamnya, dia memohon kepada Israel agar memberikan lebih banyak bantuan ke wilayah yang diblokade.

Biden juga membela operasi militer Israel terhadap kelompok pejuang Palestina Hamas.

“Dermaga sementara akan memungkinkan peningkatan besar-besaran jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza,” ujar Biden kepada Kongres.

Namun, Michael Fakhri, pelapor khusus PBB untuk hak atas pangan, menolak rencana tersebut.

“Tidak ada seorang pun yang meminta dermaga maritim, baik rakyat Palestina, maupun komunitas bantuan kemanusiaan,” ujar dia dalam pengarahan di Jenewa.

Lebih dari lima bulan setelah perang berkecamuk di Gaza, PBB telah berulang kali menyatakan hanya pengiriman bantuan dalam jumlah besar dan berkelanjutan melalui jalur darat yang dapat membantu menenangkan bencana kemanusiaan yang semakin besar.

“Baik dermaga maupun peningkatan serangan udara di Gaza tidak akan mencegah kelaparan dalam definisi apa pun,” ujar Fakhri.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *