Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Usai Stop Bantuan Militer, AS Kini Hentikan Pembagian Informasi Intelijen dengan Ukraina



loading…

Setelah hentikan bantuan militer, AS sekarang juga hentikan pembagian informasi intelijen dengan Ukraina. Foto/via New York Times

WASHINGTON Amerika Serikat (AS) telah menghentikan semua pembagian informasi intelijen dengan Ukraina.

Ini semakin melemahkan Kyiv setelah sebelumnya Washington menghentikan bantuan militernya untuk Ukraina.

Direktur Badan Intelijen Pusat (CIA) John Ratcliffe mengonfirmasi penghentian pembagian informasi intelijen itu dalam wawancaranya dengan Fox Business.

Ketika ditanya oleh pembawa acara Fox Business Maria Bartiromo apakah AS telah memutus kerja samanya dengan Ukraina, Ratcliffe mengatakan bahwa Presiden AS Donald Trump telah meminta jeda sementara untuk melihat apakah Kyiv siap bekerja untuk menyelesaikan perangnya dengan Rusia.

“Presiden Trump benar-benar mempertanyakan apakah [Presiden Ukraina Volodymyr] Zelensky berkomitmen pada proses perdamaian,” kata Ratcliffe, mengeklaim bahwa penghentian bantuan dan pembagian informasi intelijen berkontribusi pada pernyataan terbuka Zelensky bahwa dia siap untuk perdamaian.

Pada hari Selasa, Zelensky mengatakan bahwa Kyiv siap untuk pembebasan tawanan perang segera dan gencatan senjata sementara dengan larangan serangan rudal, pesawat nirawak jarak jauh, dan bom pada energi dan infrastruktur sipil lainnya.

Minggu lalu, Trump mengatakan kepada wartawan bahwa Zelensky perlu siap untuk gencatan senjata segera sebelum dia dapat disambut kembali di AS setelah pertengkaran verbal mereka di Oval Office pada hari Jumat.

“Di bidang militer dan intelijen, jeda…memungkinkan hal itu terjadi,” kata Ratcliffe, seraya menambahkan bahwa dia berharap AS akan segera melanjutkan kerja sama dengan Ukraina.

Baca Juga: NATO Terancam Bubar, Eropa Bangun Koalisi Baru



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *