Upaya Israel Bunuh Komandan Hizbullah Fuad Shukr di Beirut Gagal



loading…

Warga dan petugas berada di lokasi serangan bom Israel di pinggiran selatan Beirut, Lebanon, 30 Juli 2024. Foto/Hussein Malla

BEIRUT – Upaya Israel membunuh komandan Hizbullah Lebanon Fuad Shukr telah gagal, menurut sumber yang memegang posisi senior dalam gerakan tersebut kepada Sputnik pada Selasa (30/7/2024).

“Serangan Israel ditujukan untuk membunuh komandan Fuad Shukr. Upaya pembunuhan tersebut telah gagal,” ungkap sumber tersebut.

“Sebanyak 17 orang, termasuk enam anak-anak, terluka pada Selasa akibat serangan Israel terhadap wilayah Haret Hreik di pinggiran Dahieh di selatan ibu kota Lebanon, Beirut,” ungkap laporan media penyiaran Lebanon Al Jadeed, mengutip korespondennya.

“IDF melakukan serangan yang ditargetkan di Beirut, terhadap komandan yang bertanggung jawab atas pembunuhan anak-anak di Majdal Shams dan pembunuhan sejumlah warga sipil Israel lainnya. Saat ini, tidak ada perubahan dalam pedoman pertahanan Komando Front Dalam Negeri. Jika ada perubahan yang akan dilakukan, pembaruan akan dirilis. Rinciannya akan menyusul,” ungkap pernyataan militer penjajah Israel (IDF) sebelumnya di Telegram.

Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant mengatakan di X saat serangan itu bahwa, “Hizbullah telah melewati batas merah.”

Militer Israel mengatakan pada Sabtu bahwa 12 orang tewas dalam serangan roket di Dataran Tinggi Golan, yang mereka tuduhkan pada Hizbullah. Gerakan Lebanon itu membantah tuduhan tersebut.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan Israel tidak akan membiarkan serangan di Dataran Tinggi Golan itu tidak terjawab, dan Hizbullah akan membayar harga untuk ini “yang belum pernah mereka bayar sebelumnya.”

Hamas mengutuk keras serangan Israel di pinggiran kota Beirut dan menyatakan solidaritas penuh dengan Lebanon.

Perdana Menteri Lebanon Najib Mikati juga mengutuk “agresi Israel terhadap pinggiran kota selatan Beirut”, menganggapnya sebagai “mata rantai dalam serangkaian operasi agresif”.

“Kami menempatkan agresi Israel di hadapan masyarakat internasional untuk memikul tanggung jawab dan mewajibkan Israel untuk menghentikan agresinya. Kami akan mempertahankan hak penuh kami untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan yang berkontribusi untuk mencegah agresi Israel,” tegas Mikati, seperti dikutip Al Jazeera.

Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan kepada Sputnik bahwa serangan terhadap Lebanon merupakan pelanggaran berat terhadap hukum internasional.

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *