-
Sabtu, 13 Januari 2024 20:03 WIB
![](https://cdn.antaranews.com/cache/360x240/2024/01/13/2024-01-13T120827Z_2139495615_RC2ZG5A6Q8CC_RTRMADP_3_ISRAEL-PALESTINIANS-BRITAIN-PROTEST.jpg)
Warga berunjuk rasa 100 hari konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas di London, Inggris (13/1/2024). Mereka menyerukan untuk dilakukan gencatan senjata dan dihentikannya perang di Gaza. ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville/tom.
![](https://cdn.antaranews.com/cache/360x240/2024/01/13/2024-01-13T120528Z_1021695454_RC2ZG5AG6H4J_RTRMADP_3_ISRAEL-PALESTINIANS-BRITAIN-PROTEST.jpg)
Seorang pengunjuk rasa memegang boneka saat unjuk rasa 100 hari konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas di London, Inggris (13/1/2024). Mereka menyerukan untuk dilakukan gencatan senjata dan dihentikannya perang di Gaza. ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville/tom.
![](https://cdn.antaranews.com/cache/360x240/2024/01/13/2024-01-13T120417Z_2107474731_RC20H5AIKAOF_RTRMADP_3_ISRAEL-PALESTINIANS-BRITAIN-PROTEST.jpg)
Warga berunjuk rasa 100 hari konflik antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas di London, Inggris (13/1/2024). Mereka menyerukan untuk dilakukan gencatan senjata dan dihentikannya perang di Gaza. ANTARA FOTO/REUTERS/Toby Melville/tom.