Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Uni Eropa Tegaskan Barat Tidak Ada Lagi, AS Bukan Mitra Terpenting



loading…

Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen. Foto/anadolu

BRUSSEL – Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen menegaskan ide tradisional tentang Barat yang bersatu adalah sesuatu dari masa lalu.

Dia mengindikasikan Uni Eropa (UE) tidak lagi melihat Amerika Serikat (AS) sebagai mitra dagang terpentingnya, setelah tarif besar-besaran yang diberlakukan Presiden Donald Trump.

Dalam wawancara dengan surat kabar Jerman Die Zeit yang diterbitkan Selasa (15/4/2025), von der Leyen menunjuk pada lanskap geopolitik yang berubah sebagai alasan menjelajahi pasar baru di luar AS.

“Barat seperti yang kita tahu tidak ada lagi,” tegas dia. “Dunia telah menjadi bola dunia juga secara geopolitik, dan saat ini jaringan persahabatan kita menjangkau seluruh dunia, seperti yang dapat Anda lihat dalam perdebatan tentang tarif.”

Komentarnya muncul setelah pemerintahan Trump mengenakan tarif besar-besaran sebesar 20% pada semua barang UE dan tarif sebesar 25% pada semua impor mobil dalam upaya menghilangkan apa yang dilihat Washington sebagai defisit perdagangan yang besar.

UE menanggapi dengan memperkenalkan serangkaian tarif balasan sebesar 25% pada impor AS. Trump kemudian mengumumkan jeda 90 hari pada sebagian besar tarif global pekan lalu.

Menurut von der Leyen, ketegangan dengan AS memiliki “dampak samping positif” dalam bentuk banyak negara yang berupaya mendekati UE.

“Semua orang meminta lebih banyak perdagangan dengan Eropa dan ini bukan hanya tentang hubungan ekonomi. Ini juga tentang menetapkan aturan umum dan tentang prediktabilitas,” papar dia.

Ketika ditanya apakah pernyataannya tentang Barat harus ditafsirkan sebagai “perpisahan terakhir dengan Amerika Serikat,” von der Leyen menekankan dia “sangat percaya” pada persahabatan AS-UE.

“Tetapi kenyataan baru juga mencakup fakta banyak negara lain berusaha lebih dekat dengan kita. 13% perdagangan global dilakukan dengan Amerika Serikat. 87% perdagangan dunia dilakukan dengan negara lain,” ungkap dia.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *