Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Tuding India Terlibat Teror Khuzdar, Pakistan Bersumpah Akan Balas Dendam



loading…

Pakistan bersumpah akan balas dendam atas keterlibatan india dalam teror di Khuzdar. Foto/X/@MiddleEast01

ISLAMABAD – Direktur Jenderal Hubungan Masyarakat Antar-Layanan (ISPR) Letjen Ahmed Sharif Chaudhry dan Menteri Dalam Negeri Khurram Agha mengutuk keras gelombang serangan teroris baru-baru ini di Balochistan. Pakistan menuduh India mensponsori terorisme di Pakistan selama lebih dari dua dekade.

Dirjen ISPR, saat berbicara di media, mengatakan India telah menjalankan kebijakan terorisme yang disponsori negara secara konsisten yang bertujuan untuk mengganggu stabilitas Pakistan dan menyabotase perdamaian regional. “Selama 20 tahun, India telah aktif mendanai dan memfasilitasi kegiatan teroris di Pakistan,” katanya, dilansir Samaa TV.

Ia mengingat bahwa pada tahun 2009, Pakistan telah menyerahkan berkas terperinci yang mengungkap keterlibatan India dalam kegiatan teroris di Balochistan. Bukti serupa kembali diajukan pada tahun 2016, yang mencakup bukti dukungan India terhadap kelompok terlarang dan jaringan teroris yang beroperasi di Pakistan.

DG ISPR mencantumkan serangkaian insiden teroris terkini di Balochistan, yang semuanya diduga terkait dengan kelompok teroris yang didukung India bernama Fitna-ul-Hindustan. Ia mengatakan kelompok tersebut berada di balik serangan tragis di Khuzdar yang mengakibatkan kematian anak-anak sekolah. “Ini bukan sekadar serangan terhadap anak-anak, tetapi serangan terhadap nilai-nilai kita,” tambah menteri dalam negeri.

“Delapan orang, termasuk enam anak-anak, tewas, dan 51 orang terluka dalam serangan Khuzdar. Banyak yang masih menjalani perawatan di rumah sakit,” kata juru bicara militer.

“Bahkan orang Baloch bertanya apa hubungan Balochisme dengan terorisme. Fitna-ul-Hindustan tidak ada hubungannya dengan Balochisme,” kata juru bicara militer tersebut, seraya menambahkan bahwa dunia bertanya siapa warga Pakistan yang terlibat dalam serangan Pahalgam.

DG ISPR menyebutkan bahwa beberapa teroris yang ditangkap telah mengaku menerima dukungan finansial dan logistik dari India. Ia merujuk pada pernyataan pengakuan mata-mata India Kulbhushan Jadhav sebagai bukti yang tidak dapat disangkal tentang campur tangan India dalam urusan internal Pakistan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *