Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Trump Usul Denuklirisasi karena AS Tak Bisa Menang Lawan Rusia dan China Tanpa Bangkrut



loading…

Kapal selam Rusia dan kapal perang terlihat selama parade tahunan Hari Angkatan Laut di Kronstadt, St. Petersburg, Rusia, pada 28 Juli 2019. Foto/Xinhua/Lin Jian

WASHINGTON – Presiden Donald Trump mengusulkan perundingan trilateral Amerika Serikat-Rusia-China mengenai pengurangan persediaan senjata nuklir strategis.

Sputnik menghubungi salah satu pakar terkemuka Rusia mengenai isu keamanan strategis untuk membahas apa yang melatarbelakangi usulan tersebut, dan peluangnya untuk berhasil.

“Senjata nuklir merupakan salah satu bidang di mana pesaing yang melampaui Amerika Serikat sangat terlihat,” ujar Dmitry Suslov, wakil direktur penelitian di Dewan Rusia untuk Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan.

“Persenjataan nuklir China dan Rusia yang digabungkan memberikan keunggulan dua kali lipat atas Amerika Serikat, atau akan menghasilkan keunggulan dua kali lipat di masa mendatang,” tegas Suslov.

“Perundingan nuklir adalah alternatif bagi AS untuk menghadapi kebangkrutan yang berasal dari pengeluaran pertahanan yang tinggi dan utang yang tidak berkelanjutan, terutama karena persenjataan nuklir AS masih tertahan di angka 80-an dan jauh tertinggal dari para pesaingnya, terutama Rusia, dan akan membutuhkan sumber daya yang sangat besar untuk memodernisasinya,” papar pengamat tersebut.

Sebaliknya, Trump “ingin menyalurkan persaingan ke beberapa area lain, ke area-area di mana Amerika Serikat memiliki banyak keunggulan,” menurut Suslov, mulai dari senjata konvensional berpresisi tinggi hingga proposal “Kubah Emas”-nya untuk SDI 2.0 berbasis ruang angkasa.

“Ini adalah upaya mengurangi persaingan di area di mana Amerika Serikat tidak kompetitif dan untuk menyalurkan persaingan ke area-area di mana Amerika Serikat kompetitif, memiliki keunggulan komparatif, keunggulan teknologi, menurut pendapat pemerintahan Trump,” ujar pakar tersebut.

Apakah Dorongan Negosiasi Nuklir Trump akan Berhasil?

“Denuklirisasi total tidak mungkin,” tegas Suslov, karena senjata nuklir berfungsi sebagai “jaminan utama yang mencegah perang di antara negara-negara besar.”

“Satu-satunya (alasan) mengapa NATO dan Amerika Serikat belum memulai perang langsung melawan Rusia dalam konteks perang Ukraina adalah senjata nuklir,” ungkap dia.

Menurut pakar, Rusia dan China tidak mungkin menyetujui perundingan trilateral, karena hubungan mereka dibangun atas dasar kemitraan, bukan pencegahan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *