loading…
Mantan Presiden AS Donald Trump berjalan bersama Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky di Trump Tower, AS. Foto/alex kent
Trump dan Zelensky bertemu di Trump Tower di New York, setelah Zelensky dikritik habis-habisan oleh Partai Republik karena tampak berkampanye untuk lawan Trump dalam pemilu presiden, Wakil Presiden Kamala Harris, awal pekan ini.
Dalam rapat umum di North Carolina pada Kamis, Trump menuduh Zelensky “membicarakan hal-hal kecil yang tidak menyenangkan” terhadapnya, dan menggambarkan pemimpin Ukraina itu sebagai “orang yang menolak untuk membuat kesepakatan.”
Dalam pernyataan singkat kepada wartawan sebelum pertemuan tersebut, Trump membanggakan bahwa dia memiliki “hubungan yang sangat baik” dengan Zelensky dan Presiden Rusia Vladimir Putin, dan berjanji “menyelesaikan (konflik Ukraina) dengan sangat cepat” jika dia memenangkan pemilu pada bulan November.
Tampil di samping Zelensky setelahnya, Trump berkata, “Saya belajar banyak, tetapi saya rasa saya belum berubah dari sudut pandang bahwa kita berdua ingin melihat ini berakhir dan kita berdua ingin melihat kesepakatan yang adil dibuat.”
Ketika ditanya bagaimana dia akan mencapainya, Trump berkata, “Masih terlalu dini untuk mengatakannya.”
“Saya punya ide sendiri, dan saya yakin presiden pasti punya ide sendiri,” papar dia.
Trump telah berulang kali mengklaim konflik itu tidak akan pernah terjadi jika dia menjadi presiden pada tahun 2022, dan bersikeras dia dapat memaksa Zelensky dan Putin melakukan solusi diplomatik “dalam waktu 24 jam” setelah terpilih.
Zelensky juga mengatakan dia ingin konflik diselesaikan dengan cepat, tetapi telah mengesampingkan melakukannya melalui negosiasi.
Awal pekan ini, dia menyampaikan kepada Presiden AS Joe Biden suatu yang disebut ‘rencana kemenangan’, yang dia klaim menawarkan peta jalan untuk mengalahkan Rusia secara militer.