Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Trump Telepon Putin, Presiden Rusia Minta Perang Ukraina Diakhiri



loading…

Donald Trump menghubungi Presiden Rusia Vladimir Putin mendiskusikan perang Ukraina. Foto/X/@GlobeEyeNews

WASHINGTON – Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia telah melakukan panggilan telepon dengan mitranya dari Rusia Vladimir Putin, membahas upaya untuk mengakhiri perang Moskow-Kyiv. Itu dilaporkan The New York Post.

Berbicara kepada The New York Post pada hari Jumat, Trump menolak untuk menyebutkan berapa kali kedua pemimpin tersebut telah berbicara tetapi bersikeras bahwa Putin ingin melihat berakhirnya konflik tersebut.

“Ia ingin melihat orang-orang berhenti sekarat,” kata Trump, dilansir The New York Post. “Semua orang yang meninggal itu. Orang-orang muda, muda, dan cantik. Mereka seperti anak-anak Anda, dua juta jumlahnya – dan tanpa alasan.”

Trump menegaskan bahwa perang, yang kini memasuki tahun ketiga, “tidak akan pernah terjadi” jika ia menjadi presiden pada tahun 2022. Ia membandingkan pendekatan kebijakan luar negerinya dengan pendahulunya Joe Biden, dengan mengatakan: “Biden mempermalukan bangsa kita. Benar-benar memalukan.”

Presiden menyatakan urgensi dalam menyelesaikan perang dan menekankan bahwa ia memiliki rencana konkret untuk mengakhirinya. “Saya harap ini cepat. Setiap hari orang-orang meninggal. Perang ini sangat buruk di Ukraina. Saya ingin mengakhiri hal terkutuk ini.”

Baca Juga: Zionis Kobarkan Perang Saudara di Palestina

Bersama Penasihat Keamanan Nasional Mike Waltz di dalam Air Force One, Trump mendesak adanya pembicaraan diplomatik. “Mari kita adakan pertemuan-pertemuan ini. Mereka ingin bertemu. Setiap hari orang-orang meninggal. Tentara muda yang tampan terbunuh. Pemuda-pemuda, seperti putra-putra saya. Di kedua belah pihak. Di seluruh medan perang.”

Sementara itu, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan di Moskow pada hari Minggu bahwa ia “tidak dapat mengonfirmasi atau membantah” laporan tersebut, dengan mengatakan bahwa komunikasi antara Rusia dan AS dilakukan melalui saluran yang berbeda.

“Tentu saja, dengan latar belakang banyaknya komunikasi ini, saya pribadi mungkin tidak tahu sesuatu, tidak menyadari sesuatu. Oleh karena itu, dalam kasus ini, saya tidak dapat mengonfirmasi atau menyangkalnya,” katanya.

Sementara itu, Wakil Presiden J.D. Vance dijadwalkan bertemu dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Konferensi Keamanan Munich minggu depan.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *