loading…
Presiden AS Donald Trump. Foto/Xinhua/Hu Yousong
Kabar itu diungkap Washington Post, mengutip para karyawan organisasi tersebut.
Jumlah orang yang kehilangan pekerjaan berkisar antara 200 hingga 300 orang, hampir seluruh staf kantor pusat lembaga tersebut.
Menurut para karyawan, beberapa dari mereka ditawari pesangon dan perpanjangan asuransi kesehatan selama satu bulan lagi karena tidak mengajukan gugatan hukum.
USIP adalah lembaga federal Amerika yang misinya dinyatakan untuk membantu menyelesaikan dan mencegah konflik di seluruh dunia.
Jumlah PHK di Amerika Serikat pada Februari 2025 meningkat sebesar 245% dibandingkan dengan angka yang sama pada Januari.
Secara total, sejak awal tahun 2025, pengusaha AS telah mengumumkan sekitar 221.000 PHK, angka rekor sejak 2009, ketika sekitar 428.000 PHK diumumkan pada waktu yang sama.
Sebagian besar PHK berdampak pada pegawai pemerintah, sekitar 62.000 pegawai dari 17 departemen. PHK besar-besaran juga terjadi di sektor ritel dan teknologi.
Sebelumnya, kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE), Elon Musk, mengatakan pemerintahan Trump memberhentikan pegawai pemerintah, mengejar tujuan transisi mereka ke sektor swasta ekonomi.
The New York Times juga melaporkan Manajemen Personalia AS (OPM) telah menginstruksikan lembaga federal di negara itu untuk memecat sebagian besar pegawai dengan masa percobaan.
(sya)
