Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Trump Dukung Pemilu di Ukraina, Anggap Zelensky Tidak Populer



loading…

Presiden AS Donald Trump. Foto/tasnim

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan Ukraina mungkin harus mengadakan pemilu baru dan bersikeras pemimpin de facto-nya, Volodymyr Zelensky, tidak populer.

Trump menyampaikan komentarnya beberapa jam setelah negosiator AS dan Rusia bertemu di Riyadh untuk membahas cara mengakhiri konflik Ukraina.

Itu adalah pertemuan pertama sejak pendahulu Trump, mantan Presiden Joe Biden, menangguhkan sebagian besar kontak dengan Moskow pada tahun 2022.

Presiden Rusia Vladimir Putin berulang kali menyatakan Moskow tidak lagi menganggap Zelensky sah karena masa jabatan presiden lima tahunnya berakhir pada Mei 2024 dan tidak ada pemilu baru yang diadakan karena darurat militer.

Berbicara kepada wartawan pada hari Selasa, Trump bersikeras Zelensky sangat tidak populer di dalam negeri.

“Pemimpin di Ukraina, saya tidak suka mengatakannya, tetapi dia hanya mendapat peringkat persetujuan 40%,” ujar Trump.

“Ketika mereka ingin duduk di meja (perundingan), Anda dapat berkata, bukankah rakyat Ukraina harus berkata, ‘Sudah lama sekali kita tidak mengadakan pemilu,” ujar Trump. “Itu bukan ‘masalah Rusia.’ Itu masalah saya, dan juga banyak negara lain.”

Para pejabat Ukraina bersikeras mustahil menyelenggarakan pemilu baru saat konflik dengan Rusia masih berlangsung.

Tingkat penerimaan Zelensky meroket hingga 90% selama bulan-bulan pertama konflik pada tahun 2022, tetapi sejak itu turun menjadi sekitar 50%, menyusul kekalahan di medan perang dan masalah ekonomi yang terus-menerus.

Bulan lalu, media Ukraina mengutip jajak pendapat Socis yang menunjukkan hanya 40% warga Ukraina yang percaya pada Zelensky, sementara hampir 72% mengatakan hal yang sama tentang mantan jenderal tinggi Valery Zaluzhny, yang sekarang menjadi duta besar di London.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Selasa bahwa Putin terbuka untuk bernegosiasi dengan Zelensky, tetapi hanya jika masalah “legitimasi yang disengketakan” pemimpin Ukraina itu diselesaikan.

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *