Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Trump Dianggap Tidak Tahu Masalah Rakyat Palestina, Warga Gaza Pilih Dibom Nuklir



loading…

Warga Gaza antre makanan di Kota Gaza. Foto/anadolu

JALUR GAZA – Warga Palestina di Gaza berbagi pendapat mereka dengan Al Jazeera tentang pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tentang kesepakatan gencatan senjata Gaza yang harus dibatalkan jika semua tawanan Israel tidak dibebaskan pada hari Sabtu.

Rakyat Palestina Tayseer al-Hammami menjelaskan, “Pernyataan ini bersifat demagogis dan tidak memiliki substansi. Orang ini tidak tahu apa-apa tentang masalah rakyat Palestina. Rakyat Palestina mencapai gencatan senjata ini setelah penderitaan yang luar biasa, setelah negosiasi yang sangat panjang dan setelah banyak kerusakan dan kehancuran di Jalur Gaza.”

“Orang Palestina bertekad tetap tinggal di tanah mereka. Akar kami ada di sini dan kami bertekad untuk tetap tinggal,” tegas dia.

Warga Gaza lainnya, Om Mahmoud Rahma, menegaskan, “Kami frustrasi karena pernyataan ini … Kami tidak menginginkan eskalasi lebih lanjut.”

“Tampaknya mustahil untuk mendapatkan hak-hak kami yang paling kecil sekalipun sebagai manusia. Kami telah kehilangan segalanya. Dunia saat ini tidak memiliki belas kasihan,” ujar dia.

Abu Fadi menambahi, “Trump, ayahnya, ibunya, dan bahkan kakeknya tidak dapat memaksa kami keluar dari tanah kami. Biarkan mereka membunuh kami di sini dengan bom nuklir mereka dan akan lebih baik bagi kami untuk mati di sini di tanah kami.”

“Tenang saja Trump, ini adalah kami dan ini adalah semangat kami. Saya tidak tahu apa yang diinginkan Trump. Kami telah menyerahkan banyak tawanan dan kami membutuhkan tawanan kami (kembali). Biarkan Israel memberi kami 5.000 tawanan Palestina dan mengambil semua tawanan mereka dan itu saja,” tegas dia.

(sya)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *