Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Trump dan Netanyahu Berisiko Hancurkan Perjanjian Damai Israel dengan 2 Negara Arab



loading…

Donald Trump berisiko hancurkan perjanjian damai Israel dengan dua negara Arab. Foto/X

GAZA – Rencana Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk membersihkan etnis Palestina dari Gaza dan mengubah daerah kantong itu menjadi “Sungai Timur Tengah” mengancam perjanjian damai dengan Mesir dan Yordania.

Itu diungkapkan analis terkemuka Israel Zvi Harel.

Dalam artikel panjang yang diterbitkan oleh Haaretz, Harel menyatakan bahwa Trump telah mengabaikan peringatan tentang perkembangan zona konflik di sepanjang perbatasan Israel-Mesir jika penduduk Gaza dimukimkan kembali di sana.

“Trump juga mengabaikan peringatan tentang ketidakstabilan yang dapat menggulingkan rezim di Yordania jika dipaksa untuk menyerap ratusan ribu pengungsi,” ungkap Harel.

Dia menambahkan bahwa Trump gagal mengenali dampak potensial pada perjanjian perdamaian bersejarah yang ditandatangani oleh Mesir dan Yordania, yang menjadi dasar dari “Perjanjian Abraham”.

Baca Juga: Erdogan Galang Kekuatan Lawan Pencaplokan Gaza

Harel memperingatkan bahwa meskipun rencana Trump dapat membentuk kembali Timur Tengah, seperti yang diklaim Netanyahu, rencana itu akan melakukannya dengan cara yang bertentangan dengan harapan mereka.

Harel menyimpulkan bahwa ketika Trump memberi tahu dunia bahwa Mesir dan Yordania akan menerima sekitar dua juta warga Gaza karena bantuan yang diberikan oleh Amerika Serikat.

“Trump menempatkan Yordania dan Mesir di persimpangan jalan di mana mereka harus membuat keputusan yang belum pernah terjadi sebelumnya: memilih bantuan atau menghadapi ketidakstabilan,” ungkap Harel. Dengan pilihan seperti itu, keputusan bagi kedua negara mungkin tidak sulit.

Yordania menerima lebih dari USD1,5 miliar bantuan luar negeri setiap tahun dari Amerika Serikat, sementara Mesir menerima USD1,3 miliar setiap tahunnya dalam bentuk Pembiayaan Militer Asing dari Washington.

Trump telah mengisyaratkan bantuan ini dapat terancam jika salah satu negara tidak menyetujui rencananya untuk mengusir warga Palestina dari Gaza.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *