Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Trump Akan Akui Crimea Milik Rusia untuk Akhiri Perang Ukraina



loading…

Pemerintahan Presiden AS Donald Trump akan mengakui Crimea sebagai wilayah Rusia. Langkah ini sebagai bagian dari usulan AS untuk akhiri perang Rusia-Ukraina. Foto/Sputniknews

WASHINGTON – Pemerintahan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akan mengakui Crimea sebagai wilayah Rusia. Langkah itu sebagai bagian dari usulan Amerika untuk mengakhiri perang Rusia-Ukraina.

Seorang pejabat Amerika yang mengetahui kerangka kerja tersebut mengungkapkannya kepada CNN.

Crimea, yang sebelumnya wilayah Ukraina, telah dikendalikan Rusia sejak 2014. Menurut Moskow, wilayah itu memisahkan dari Ukraina setelah peristiwa “Kudeta Maidan 2014” yang didukung Barat dan kemudian memilih bergabung dengan Rusia melalui referendum.

Kyiv dan sekutu Barat-nya tidak mengakui referendum tersebut dan menganggap Crimea dianeksasi atau dicaplok oleh Rusia.

Empat wilayah Ukraina lainnya—Donetsk dan Luhansk di timur serta Kherson dan Zaporizhzhia di selatan—juga sebagian dikuasai Rusia sejak invasi skala penuhnya pada tahun 2022. Seperti Crimea, Moskow juga menyatakan empat wilayah itu sudah memilih bergabung dengan Rusia melalui referendum.

Belum ada komentar langsung dari Kyiv terkait laporan tentang rencana Trump mengakui Crimea milik Rusia. Namun, laporan itu sepertinya tidak akan disambut baik oleh Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang mengatakan pada Maret lalu bahwa pemerintahnya tidak akan mengakui wilayah pendudukan mana pun sebagai wilayah Rusia, dan menyebutnya sebagai “garis merah”.

“Wilayah-wilayah itu mungkin akan menjadi salah satu isu yang paling sensitif dan sulit dalam perundingan damai,” kata Zelensky saat itu, seraya menambahkan, “Bagi kami, garis merahnya adalah pengakuan wilayah Ukraina yang diduduki sementara sebagai wilayah Rusia. Kami tidak akan melakukannya.”

Usulan AS untuk mengakhiri perang juga akan memberlakukan gencatan senjata di sepanjang garis depan konflik, imbuh sumber pemerintah AS tersebut kepada CNN, yang dilansir Minggu (20/4/2025).

Menurut sumber tersebut, kerangka kerja itu dibagikan dengan pihak Eropa dan Ukraina di Paris, Prancis, pada hari Kamis. Hal itu juga dikomunikasikan kepada Rusia melalui panggilan telepon antara Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *