Terungkap, Mobil Mewah Hadiah Putin untuk Kim Jong-un Gunakan Suku Cadang Korsel



loading…

Mobil mewah yang dihadiahkan Presiden Rusia Vladimir Putin kepada pemimpin Korea Utara Kim Jong-un menggunakan suku cadang dari Korea Selatan. Foto/KCNA via REUTERS

SEOUL – Sambil tertawa dan bercanda, Presiden Rusia Vladimir Putin dan pemimpin Korea Utara (Korut) Kim Jong-un berkeliling Pyongyang pekan lalu dengan limusin Aurus buatan Rusia untuk menunjukkan penguatan aliansi anti-Barat mereka.

Limusin Aurus itu merupakan mobil sedan mewah yang dihadiahkan Putin kepada Kim Jong-un.

Mobil tersebut dimaksudkan untuk melambangkan kehebatan domestik Rusia dan mengurangi ketergantungan pada teknologi dan barang impor ketika diluncurkan pada tahun 2018.

Namun catatan bea cukai Rusia menunjukkan bahwa perusahaan yang membangunnya menggunakan suku cadang impor senilai jutaan dolar, banyak yang tiba di Rusia dari apa yang digambarkan Kim Jong-un sebagai “musuh utama” negaranya, yaitu Korea Selatan (Korsel).

Impor tersebut menunjukkan ketergantungan Rusia terhadap teknologi Barat yang terus berlanjut seiring upaya Rusia untuk mengarahkan upaya Barat untuk memutus rantai pasokan global sebagai hukuman atas invasi Moskow ke Ukraina.

Kedua pemimpin bergantian mengemudikan limusin lapis baja selama kunjungan Putin yang penuh kemegahan—yang merupakan kunjungan pertamanya dalam hampir seperempat abad ke Korea Utara—, dalam sebuah demonstrasi yang semakin eratnya hubungan kedua kekuatan nuklir tersebut.

Rusia mengimpor peralatan dan komponen senilai setidaknya USD34 juta antara tahun 2018 hingga 2023 untuk merakit mobil dan sepeda motor Aurus, menurut catatan bea cukai yang dilihat oleh Reuters.

Reuters, dalam laporannya, Rabu (3/7/2024), menyakan tidak memiliki akses terhadap data terbaru.

Impor tersebut meliputi bagian bodi mobil, sensor, pengontrol yang dapat diprogram, sakelar, peralatan las, dan komponen lainnya senilai hampir USD15,5 juta yang diimpor dari Korea Selatan. Suku cadang juga diimpor dari China, India, Turki, Italia, dan negara Uni Eropa (UE) lainnya.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *