Terancam Kudeta, Komunitas Palestina di Venezuela Dukung Nicolas Maduro



loading…

Presiden Nicolas Maduro bersama komunitas Palestina di Venezuela. Foto/X/@MartaMartnMorn

CARACAS – Kemenangan Presiden Nicolas Maduro memicu perayaan di dalam komunitas Palestina di Venezuela dan bagian lain Amerika Latin di tengah skeptisisme atas hasil pemilu dan seruan kudeta.

Meskipun Maduro memperoleh lebih dari 51% suara, oposisi Venezuela dan sejumlah pemimpin Amerika Latin menolak mengakui kemenangannya dalam pemungutan suara 28 Juli, yang diumumkan Dewan Pemilihan Nasional (CNE).

Sekitar 15.000 warga Palestina tinggal di Venezuela, dengan mereka yang berada di Valencia dan Caracas bergegas memberi selamat kepada presiden terpilih.

Popularitas Maduro di kalangan warga Palestina Venezuela meningkat sebagai hasil dari sikap tegasnya terhadap agresi Israel di Gaza dan deklarasinya bahwa Israel melakukan “genosida” terhadap warga Palestina.

Maduro, menurut warga Palestina, akan membuat perbedaan signifikan terhadap status perjuangan Palestina di Venezuela dan di forum internasional.

“Semua warga Palestina di Venezuela mendukung Presiden Maduro, khususnya para pengungsi Palestina yang tinggal di desa-desa Palestina yang diduduki dan berharap melihat Palestina suatu hari nanti,” ungkap penulis Palestina-Venezuela, Jehad Yousef.

Menurut Yousef, yang lahir di desa Iskaka pada tahun 1957 di utara Tepi Barat yang diduduki, pemilihan umum Venezuela berlangsung di bawah kondisi ekonomi, politik, dan sosial yang diakibatkan blokade Amerika Serikat (AS) selama satu dekade.

“Namun semua keadaan ini tidak menghalangi para pendukung Revolusi Bolivarian untuk berpartisipasi dalam rangka melestarikan pencapaian revolusi dan memilih Presiden Maduro,” ujar dia.

“Ada genosida dan pembersihan etnis yang dilakukan oleh negara pendudukan Zionis terhadap rakyat kami di Gaza, Tepi Barat, dan Yerusalem dengan tujuan melenyapkan perjuangan Palestina dan mengakhiri rakyat Palestina. Dalam menghadapi skema kriminal fasis ini, Presiden Maduro akan terus mendukung perjuangan tersebut secara politik, diplomatik, budaya, dan akademis,” imbuh dia.

“Komunitas Palestina meminta Presiden Maduro dan seluruh komunitas Amerika Latin serta diaspora secara umum untuk mengambil tindakan lebih lanjut guna menghentikan pembantaian di Gaza. Mereka harus mengambil langkah konkret seperti memutuskan hubungan politik, diplomatik, dan ekonomi dengan entitas Zionis, bergabung dengan seruan Mahkamah Internasional dan Mahkamah Pidana Internasional, serta menyatakan negara Israel sebagai negara kejahatan, pembersihan etnis, dan genosida,” desak Yousef.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *