Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Tentara Israel Lakukan Pembersihan Etnis di Gaza



loading…

Mantan Menteri Pertahanan Israel Moshe Yaalon blakblakan menyebut tentara Israel sedang melakukan pembersihan etnis Arab Palestina di Jalur Gaza. Foto/Anadolu

TEL AVIV – Mantan Menteri Pertahanan (Menhan) Israel Moshe Yaalon blakblakan menyebut tentara Israel sedang melakukan pembersihan etnis Arab Palestina di Jalur Gaza. Komentarnya telah memicu kemarahan rezim Zionis.

“Jalan yang kita lalui adalah penaklukan, aneksasi, dan pembersihan etnis,” kata Yaalon dalam sebuah wawancara di saluran swasta DemocratTV.

Pensiunan Letnan Jenderal Zionis tersebut ketika ditanya tentang penilaian “pembersihan etnis”, dia melanjutkan: “Apa yang terjadi di sana? Tidak ada lagi Beit Lahia, tidak ada lagi Beit Hanoun, tentara melakukan intervensi di Jabalia dan pada kenyataannya tanah itu sedang dibersihkan dari orang Arab.”

Bagian utara Jalur Gaza, yang mencakup wilayah yang disebutkan Yaalon, telah menjadi sasaran serangan Israel sejak 6 Oktober yang bertujuan untuk mencegah kelompok Hamas berkumpul kembali.

Yaalon (74) adalah Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) antara tahun 2002 hingga 2005, tepat sebelum Israel menarik diri sepihak dari Gaza.

Dia menjabat sebagai menteri pertahanan dan wakil perdana menteri sebelum mengundurkan diri pada tahun 2016 karena perbedaan pendapat dengan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.

Ada kemarahan langsung di Israel atas komentar Yaalon.

Menteri Keamanan Nasional Itamar Ben Gvir mengatakan: “Israel malu karena memiliki sosok seperti [mantan] panglima militer dan menteri pertahanan [Moshe Yaalon].”

Partai Likud yang dipimpin Netanyahu, tempat Yaalon dulu bernaung, mengecam komentar Yaalon sebagai “pernyataan kosong dan tidak jujur”. “Itu hadiah bagi ICC dan kubu musuh Israel,”kata partai tersebut, seperti dikutip dari Al Arabiya English, Minggu (1/12/2024).



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *