Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Tentara Israel dalam Posisi Terburuk untuk Kembali Berperang Melawan Hamas, Berikut 3 Penyebabnya



loading…

Tentara Israel dalam posisi terburuk untuk kembali berperang melawan Hamas. Foto/X

GAZA – Tentara Israel berada dalam “posisi terburuknya” untuk menghadapi Hamas saat kelompok Palestina itu terus membangun kembali dirinya di tengah kesepakatan gencatan senjata Gaza.

Tentara Israel dalam Posisi Terburuk untuk Kembali Berperang Melawan Hamas, Berikut 3 Penyebabnya

1. Tentara Israel Sudah Berhenti Berperang Selama 2 Pekan

“Tentara Israel tidak melakukan operasi tempur yang efektif selama sekitar dua minggu, yang memungkinkan Hamas untuk meningkatkan kemampuan militernya dalam persiapan untuk babak pertempuran baru,” demikian laporan publik KAN mengutip sumber dalam militer Israel.

Perjanjian gencatan senjata dan pertukaran tahanan telah berlaku di Gaza sejak 19 Januari, menghentikan kampanye militer brutal Israel yang telah menewaskan lebih dari 48.500 orang, sebagian besar wanita dan anak-anak, dan meninggalkan daerah kantong itu dalam reruntuhan.

Tahap pertama perjanjian gencatan senjata berakhir pada awal Maret, tetapi Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menolak untuk memasuki negosiasi untuk tahap kedua dari kesepakatan tersebut. Sebaliknya, ia ingin memperpanjang tahap pertama perjanjian tersebut.

2. Hamas Terus Mempersenjatai Diri

Hamas menolak untuk melanjutkan dengan ketentuan ini, bersikeras bahwa Israel mematuhi ketentuan gencatan senjata dan segera memulai negosiasi untuk tahap kedua, yang mencakup penarikan penuh Israel dari Gaza dan penghentian total perang.

“Melanjutkan gencatan senjata tanpa membebaskan tawanan Israel tidak meringankan penderitaan mereka, tetapi justru memberi Hamas waktu untuk mempersenjatai diri dan mempersiapkan diri untuk pertempuran berikutnya,” kata sumber itu.

“Bagaimana mungkin kita bisa berdiam diri dan membiarkan Hamas mengumpulkan kekuatan dan kemampuannya untuk digunakan melawan tentara Israel dalam serangan darat di masa mendatang?”

3. Perlu Memanggil Ribuan tentara Cadangan

Menurut KAN, setiap operasi militer berskala besar untuk melemahkan Hamas akan memerlukan invasi darat besar-besaran, yang dapat memerlukan pemanggilan kembali puluhan ribu tentara cadangan.

November lalu, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan untuk Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Pengadilan Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *