Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Tentara Israel Akan Tetap Bertahan di Gaza, Akankah Jadi Misi Bunuh Diri?



loading…

Tentara Israel akan tetap bertahan di Gaza. Foto/X/IDF

GAZA – Menteri Pertahanan Israel Israel Katz mengatakan pada hari Rabu bahwa pasukan tentaranya akan tetap berada di “zona keamanan” di Jalur Gaza dalam “situasi sementara atau permanen apa pun.”

“Tidak seperti sebelumnya, (tentara Israel) tidak mengevakuasi wilayah yang telah dibersihkan dan direbut,” kata Katz dalam sebuah pernyataan.

Tentara “akan tetap berada di zona keamanan sebagai penyangga antara musuh dan komunitas (Israel) dalam situasi sementara atau permanen apa pun di Gaza – seperti di Lebanon dan Suriah.”

Menteri Israel mengakui bahwa tentaranya telah mengungsikan ratusan ribu orang di Gaza sejak dimulainya perang pada Oktober 2023, dan telah memperluas wilayah yang dikuasainya di dalam daerah kantong Palestina tersebut sejak saat itu.

“Kebijakan Israel jelas: tidak ada bantuan kemanusiaan yang akan masuk ke Gaza, dan memblokir bantuan ini merupakan salah satu tekanan utama yang mencegah Hamas menggunakannya sebagai alat untuk menekan penduduk,” katanya, dilansir Anadolu.

Sejak 2 Maret, Israel telah menutup perlintasan Gaza, memblokir pasokan penting untuk memasuki daerah kantong tersebut.

Tentara Israel juga memperbarui serangan mematikan di Gaza pada 18 Maret, yang menghancurkan gencatan senjata dan perjanjian pertukaran tahanan yang berlaku pada Januari.

Setidaknya 51.000 warga Palestina, sebagian besar dari mereka adalah wanita dan anak-anak, telah tewas di Gaza dalam serangan brutal Israel sejak Oktober 2023.

Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan November lalu untuk Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan mantan Menteri Pertahanannya Yoav Gallant atas kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan di Gaza.

Israel juga menghadapi kasus genosida di Mahkamah Internasional atas perangnya di daerah kantong tersebut.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *