Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Tawanan Israel di Gaza Peringatkan Bom Zionis Membahayakan Nyawa Mereka



loading…

Dua tawanan Israel, Elkana Bohbot dan Yosef-Haim Ohana, yang ditahan di Gaza. Foto/MariamBarghouti/X

GAZA – Dua tawanan Israel yang ditahan di Gaza memperingatkan nyawa mereka dalam bahaya akibat keputusan Israel kembali mengebom daerah kantong itu.

Dalam video yang dirilis Brigade Al-Qassam kemarin, Elkana Bohbot dan Yosef-Haim Ohana berkata, “Ketika kesepakatan (gencatan senjata) dimulai dan penyeberangan dibuka, pejuang Hamas merawat kami, dan kami mulai merasa lebih baik. Kami terbebas dari rasa lapar dan mulai menghirup udara segar.”

“Tanggal 18 Maret, pemerintah Israel memutuskan menyerang Gaza dari udara. Serangan itu bisa saja membunuh kami,” tegas dia.

Para tawanan kemudian menuduh pemerintah Israel “membungkam” suara para tawanan yang dibebaskan.

“Cukup dengan pemerintah ini yang membungkam suara kami,” ujar Bohbot dengan marah dalam video tersebut.

Dia menegaskan, “Para tahanan yang sebelumnya bersama kami dan kini telah dibebaskan, beri mereka kesempatan untuk berbicara dan mengungkapkan pendapat mereka. Berhentilah membungkam suara mereka. Biarkan mereka berbicara. Biarkan kebenaran terungkap.”

“Kami ingin Anda tahu bahwa Hamas tidak meminta kami mengatakan ini, klip video ini tidak dimaksudkan untuk perang psikologis. Kami adalah orang-orang yang meminta dan memohon untuk didengar. Tolong dengarkan suara kami,” pinta Ohana.

Klip tersebut muncul hampir sepekan setelah tentara Israel melanjutkan serangan di Gaza meskipun ada kesepakatan gencatan senjata yang dicapai dengan perlawanan Palestina pada bulan Januari.

(sya)





You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *