Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Taliban Melarang Catur, Dianggap sebagai Sarana Judi yang Dilarang Islam



loading…

Pemerintah Taliban yang berkuasa di Afghanistan melarang permainan catur di seluruh negeri. Foto/SINDO News

KABUL – Pemerintah Taliban yang berkuasa di Afghanistan telah melarang permainan catur di seluruh negeri. Alasannya, permainan tersebut menjadi saran perjudian yang dilarang oleh syariah Islam.

Keputusan Taliban itu diumumkan pada hari Minggu. “Ada pertimbangan agama mengenai olahraga catur,” kata juru bicara direktorat olahraga pemerintah Taliban, Atal Mashwani, kepada AFP, yang dilansir Senin (12/5/2025).

Menurutnya, permainan itu dianggap sebagai sarana perjudian—praktik terlarang berdasarkan hukum moral yang diberlakukan oleh kelompok berkuasa tersebut.

Baca Juga: Taliban Eksekusi 4 Pria di Stadion Afghanistan yang Penuh Sesak

“Permainan itu akan tetap dilarang sampai pertimbangan ini ditangani,” imbuh Mashwani. Menurutnya, federasi catur nasional tidak mengadakan acara apa pun selama sekitar dua tahun.

Taliban kembali berkuasa di Afghanistan pada tahun 2021, memanfaatkan penarikan pasukan AS setelah dua dekade kehadiran mereka di negara Asia Tengah tersebut.

Setelah mengambil alih kekuasaan, Taliban membatasi sejumlah disiplin olahraga. Tahun lalu, Taliban melarang seni bela diri campuran (MMA) dan kejuaraan pertarungan bebas lainnya, menyatakannya terlalu “keras” dan “bermasalah sehubungan dengan Syariah Islam.”

Namun, Taliban tidak memandang semua olahraga secara negatif. Pada bulan Januari, delegasi Taliban yang dipimpin oleh penjabat Menteri Luar Negeri Mawlawi Amir Khan Muttaqi membahas kerja sama olahraga dengan India selama pembicaraan di Dubai.

Kriket, yang sangat populer di kedua negara, menjadi bagian dari negosiasi tersebut, menurut pernyataan New Delhi.

Pada bulan Februari, Washington Post melaporkan bahwa olahraga lokal Afghanistan yang populer, buzkashi, “berkembang pesat” di bawah kekuasaan Taliban meskipun awalnya ada kekhawatiran akan pelarangan. Olahraga berkuda dengan melibatkan pemain berkuda yang mencoba mengarahkan bangkai kambing atau sapi ke gawang tersebut telah dilarang selama masa kekuasaan pertama Taliban pada tahun 1990-an.

Namun, sekarang, permainan tersebut dilaporkan secara rutin menarik ribuan penonton, termasuk anggota Taliban.

(mas)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *