Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Tak akan Ada Pemilu di Ukraina meski Gencatan Senjata Tercapai



loading…

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky (kiri) tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz di Jeddah, Arab Saudi, pada 10 Maret 2025. Foto/Saudi Press Agency/Xinhua

KIEV – Penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, Mikhail Podoliak, menegaskan Ukraina akan mempertahankan darurat militer dan tidak akan mengadakan pemilihan presiden bahkan jika gencatan senjata dengan Rusia ditetapkan.

Dia menegaskan hal itu kepada surat kabar Italia la Repubblica pada hari Jumat.

Darurat militer telah diberlakukan di Ukraina sejak konflik dengan Rusia meningkat pada bulan Februari 2022.

Masa jabatan Zelensky secara resmi berakhir pada bulan Mei 2024, dan dia menolak mengadakan pemilihan baru, yang menyebabkan perdebatan tentang legitimasi pemerintahannya.

Sejak Presiden AS Donald Trump menjabat pada bulan Januari, AS telah berupaya memediasi perdamaian dalam konflik tersebut.

Awal pekan ini, AS mengusulkan gencatan senjata selama 30 hari, yang diklaim Ukraina siap dilaksanakan, bergantung pada persetujuan Rusia.

Presiden Rusia Vladimir Putin menyebut gagasan gencatan senjata sebagai “gagasan yang bagus” tetapi menunjuk sejumlah masalah yang harus ditangani sebelumnya.

Juru bicara kepresidenan Dmitry Peskov mengatakan pada hari Jumat bahwa masalah tersebut kemungkinan akan dibahas dengan Washington selama kontak di masa mendatang.

Namun, menurut Podoliak, gencatan senjata sementara tidak sama dengan berakhirnya konflik.

“Kita harus mempertahankan kemampuan untuk bertempur sampai situasi terkendali,” ujar ajudan Zelensky dalam wawancara dengan la Repubblica.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *