Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Swedia Ganti Buku Sekolah dengan Komputer pada 2009, Sekarang Kembali ke Buku



loading…

Swedia mengganti buku sekolah dengan komputer dan perangkat digital lainnya pada 2009. Sekarang, Swedia siapkan lebih dari Rp1,7 triliun untuk kembali ke buku kertas. Foto/Indian Defence Review

STOCKHOLM – Pada tahun 2009, Swedia langsung memodernisasi sekolahnya dengan mengganti buku teks dengan komputer dan perangkat digital lainnya.

Idenya saat itu adalah untuk mempersiapkan siswa menghadapi dunia yang digerakkan oleh teknologi.

Pemerintah Swedia memperkirakan bahwa penggunaan komputer dan tablet akan membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan mudah diakses. Secara bertahap, buku teks kertas menghilang karena versi digital tampak lebih murah dan lebih mudah beradaptasi untuk masa depan.

Tujuannya kala itu sangat jelas: membekali siswa dengan keterampilan yang mereka butuhkan di era teknologi tinggi.

Namun seiring berjalannya waktu, menjadi jelas bahwa peralihan ini bukannya tanpa kendala.

Mengutip laporan Indian Defence Review, Kamis (16/1/2025), setelah 15 tahun, Swedia berubah pikiran karena beberapa masalah besar muncul.

Penelitian menunjukkan bahwa membaca di layar, terutama yang memiliki cahaya terang, dapat menyebabkan lebih banyak ketegangan mata dan kurang fokus dibandingkan dengan buku kertas.

Ditambah lagi, memahami apa yang Anda baca dan mengingatnya akan sulit saat Anda menatap layar.

Salah satu keluhan terbesar adalah betapa perangkat digital dapat mengganggu.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *