Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Sungguh Memalukan! 50.000 Tentara Israel Tak Mampu Merebut Satu Desa Pun di Lebanon



loading…

Ribuan tentara Israel tak mampu merebut satu desa pun di Lebanon. Foto/IDF

GAZA – Militer Israel sejauh ini gagal “merebut satu desa pun” di Lebanon selatan meskipun telah mengerahkan lebih dari 50.000 tentara untuk invasi darat ke Lebanon.

“Setelah sebulan operasi darat yang melibatkan lima divisi dan brigade cadangan—melebihi 50.000 tentara, tiga kali lipat kekuatan yang digunakan dalam perang Juli 2006—Israel tidak dapat membangun kehadiran di Lebanon selatan,” demikian laporan harian berbahasa Ibrani Yedioth Ahronoth.

“Meskipun mendapat dukungan dari kekuatan senjata dan udara, militer Israel masih belum berhasil merebut satu desa pun di Lebanon selatan.”

Laporan tersebut mengaitkan kegagalan pasukan Israel dengan “strategi taktis efektif” Hizbullah, yang mencakup beberapa garis pertahanan yang dilengkapi dengan amunisi yang mampu secara akurat menargetkan kendaraan lapis baja, tank, dan tentara Israel.

Selain itu, laporan tersebut mencatat kesulitan tentara Israel dalam memetakan posisi Hizbullah dan melawan ancaman yang ditimbulkan oleh pesawat tanpa awak kecil yang sulit dideteksi.

Hizbullah mengeluarkan pernyataan pada hari Jumat, yang mengatakan bahwa dalam 45 hari terakhir, mereka telah menghancurkan sejumlah besar kendaraan militer Israel, termasuk 42 tank Merkava, 4 buldoser militer, 2 kendaraan Hummer, 1 kendaraan lapis baja, dan 1 pengangkut pasukan.

Lebih dari 95 perwira dan tentara Israel telah tewas dan 900 lainnya terluka sejak rezim tersebut memulai invasi daratnya terhadap Lebanon, pernyataan tersebut menambahkan.

Pejuang perlawanan juga menjatuhkan tiga pesawat nirawak Hermes-450 dan dua pesawat nirawak Hermes-900.

Dalam sebuah wawancara, Kolonel Jack Neriya, mantan penasihat perdana menteri Israel Yitzhak Rabin, menjelaskan bahwa pejuang Hizbullah sengaja membiarkan pasukan Israel maju, hanya untuk menjebak mereka dalam penyergapan. Taktik ini telah menciptakan situasi yang mengerikan bagi pasukan Israel, termasuk unit elit seperti Golani dan pasukan komando lainnya, katanya.

Neriya juga memperingatkan bahwa korban manusia dari setiap kemajuan bagi pasukan Israel bisa sangat parah, berpotensi melampaui total korban “Israel” sejak akhir 1940-an.

Sejak Oktober 2023, Israel telah menewaskan lebih dari 2.700 orang di Lebanon. Sebagian besar dari mereka telah kehilangan nyawa dalam sebulan terakhir di tengah meningkatnya serangan udara dan serangan darat.

(ahm)



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *