Siswi di Amerika Tembak Mati Teman dan Gurunya di Ruang Kelas, lalu Bunuh Diri



loading…

Seorang siswi berusia 15 tahun mengumbar tembakan di ruang kelas sekolah di Wisconsin, AS. Tembakannya tewaskan seorang teman dan seorang guru. Foto/6ABC

MADISON – Seorang siswi berusia 15 tahun mengumbar tembakan di ruang kelas sekolah di Wisconsin, Amerika Serikat (AS), pada hari Senin. Tembakannya menewaskan seorang teman dan seorang guru serta melukai enam orang lainnya sebelum dia akhirnya bunuh diri dengan pistol.

Penembakan sekolah terbaru yang menghancurkan komunitas AS terjadi di Abundant Life Christian School, sebuah lembaga swasta yang mengajar sekitar 400 pelajar dari taman kanak-kanak (TK) hingga kelas 12 di Madison, ibu kota negara bagian Wiscounsin dengan penduduk sekitar 270.000 orang.

Dua pelajar yang terluka dalam penembakan itu mengalami cedera yang mengancam jiwa, kata Kepala Polisi Madison Shon Barnes dalam konferensi pers. Seorang guru dan tiga siswa lainnya tertembak dan diperkirakan akan selamat.

Penembak itu diidentifikasi sebagai Natalie Rupnow, yang juga dikenal dengan nama Samantha, kata Barnes.

Penembakan di sekolah yang dilakukan oleh seorang gadis masih jarang terjadi, dengan hanya sekitar 3 persen dari semua penembakan massal di AS yang dilakukan oleh perempuan, menurut riset.

Belum diketahui motif kekerasan tersebut. Keluarga penembak bekerja sama dalam penyelidikan, kata polisi.

“Hari ini adalah hari yang sangat menyedihkan, tidak hanya untuk Madison, tetapi juga untuk seluruh negara kita, di mana kepala polisi lainnya mengadakan konferensi pers untuk berbicara tentang kekerasan di komunitas kita,” kata Barnes, seorang mantan guru sekolah, kepada wartawan pada konferensi pers sebelumnya.

“Setiap anak, setiap orang di gedung itu, adalah korban, dan akan menjadi korban selamanya. Jenis trauma ini tidak hilang begitu saja,” kata Barnes,” paparnya, seperti dikutip Reuters, Selasa (17/12/2024).

Dia mengatakan seorang pelajar kelas dua, yang umumnya berusia 7 atau 8 tahun, menelepon 911 untuk melaporkan penembakan di sekolah tersebut.
“Renungkan sejenak,” kata Barnes.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *