Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Siapa Pemenang Perang India dan Pakistan?



loading…

Pakistan yang didukung China, Arab Saudi dan Turki, mengklaim sebagai pemenang dalam perang melawan India. Foto/X/@TARUNspeakss

ISLAMABAD – Militer Pakistan telah mencapai kemenangan militer yang penting melalui Operasi Banyān Marsoos, yang secara meyakinkan melawan Operasi Sindoor yang gagal dari India.

Operasi Banyān Marsoos akan dikenang sebagai bab bersejarah ketahanan dan kecemerlangan strategis—kemenangan emas yang terukir dalam catatan sejarah warisan pertahanan Pakistan.

Siapa Pemenang Perang India dan Pakistan?

1. Sistem Rudal Fatah Menghalau Serangan India

Melansir Samaa TV, antara malam tanggal 6-7 Mei dan 10 Mei, pasukan India mengalami kemunduran berulang-ulang karena Sistem Rudal Fatah Pakistan yang dipandu dengan presisi menetralkan ancaman utama di darat dan udara.

Selama konflik tersebut, Pakistan berhasil menembak jatuh lima jet tempur canggih India, termasuk tiga Rafale buatan Prancis, satu Sukhoi Su-30, dan satu MiG-29. Tidak ada satu pun pesawat Pakistan yang hilang sebagai balasan.

2. Pakistan Menghancurkan Puluhan Drone Israel yang Digunakan India

Dari tanggal 7 hingga 9 Mei, Angkatan Udara Pakistan juga menghancurkan 77 pesawat nirawak bersenjata buatan Israel yang digunakan oleh India. Beberapa pos militer India di sepanjang Garis Kontrol (LoC), termasuk markas brigade dan batalion, hancur menjadi puing-puing, menandai keruntuhan strategis bagi pasukan darat India.

Pada malam tanggal 7-8 Mei, Pakistan mencegat dan menghancurkan proyek rudal India di Dinga. Keesokan harinya, beberapa serangan rudal supersonik BrahMos digagalkan oleh sistem pertahanan udara Pakistan. Upaya India untuk menyerang tujuh lokasi di Pakistan kalah telak dibandingkan serangan balasan Pakistan, yang menargetkan 26 lokasi militer India dengan rudal Fatah-1, yang menghancurkan pangkalan udara dan posisi lapangan India.

Baca Juga: Kemenangan atau Mati Syahid, Pilot Pakistan Tandatangani Surat Perintah Kematian

3. Pakistan Didukung China, Turki dan Arab Saudi

Melansir Samaa TV, operasi Bunyan Marsoos dipuji sebagai titik balik. Mantan Penasihat Keamanan Nasional Letnan Jenderal (Purn.) Nasser Janjua menyatakan, “Operasi tersebut menjadi paku terakhir di peti mati agresi India.” Menurut sumber militer, penangguhan sepihak India terhadap Perjanjian Perairan Indus harus dibatalkan, dan operasi teror rahasia di Balochistan dan KP harus dihentikan.

Sementara itu, di bidang diplomatik, Pakistan tetap tenang dan percaya diri. Meskipun sedang berperang, negara tersebut memperoleh paket talangan IMF senilai USD1 miliar. Sekutu termasuk China, Arab Saudi, dan Turki berdiri teguh di belakang Pakistan, sementara negara-negara Barat mempertahankan posisi netral. Hanya Israel yang secara terbuka mendukung India.

4. Sentimen Nasionalisme di Pakistan Meningkat

Menteri Luar Negeri Ishaq Dar juga menerima pujian dari UEA atas upaya yang mengarah pada perjanjian gencatan senjata. Kepemimpinan sipil-militer Pakistan tetap bersatu, dan sentimen nasional melonjak dalam mendukung angkatan bersenjata.

India tidak hanya kalah di medan perang tetapi juga di bidang diplomatik dan media. Media Pakistan secara efektif melawan kampanye misinformasi India, mengungkap kerusuhan internal dan penindasan minoritas di India, termasuk diskriminasi terhadap Sikh.

5. Serangan India ke Pakistan Tidak Menghancurkan

Beberapa ledakan terdengar di Rawalpindi dan Lahore pada Jumat malam.

Dua ledakan terdengar di Rawalpindi. Yang di Pindi terdengar di dekat Pangkalan Udara Nur Khan di Chaklala. Polisi telah menutup daerah tersebut, sementara tim penyelamat juga telah tiba di tempat kejadian.

Sumber keamanan mengatakan upaya serangan India di dekat Pangkalan Udara Nur Khan di Chaklala telah digagalkan.

Dalam konferensi pers yang diadakan dengan tergesa-gesa pada Jumat malam, kepala ISPR Letjen Ahmed Sharif Chaudhry menjelaskan bahwa India menembakkan rudal dari udara ke darat, yang menargetkan Pangkalan Udara Nur Khan, Pangkalan Mureed di Chakwal, dan pangkalan Shorkot.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *