loading…
Nayib Armando Bukele Ortez adalah presiden El Salvador sejak 2019. Foto/Flickr/PresidenciaSV/CC0 1.0
Pria keturunan Palestina itu ayahnya Armando Bukele Kattan berasal dari imigran Palestina. Sang ayah mewariskan nilai-nilai keagamaan dan kewirausahaan sejak Bukele muda aktif dalam bisnis periklanan sebelum terjun ke dunia politik
Bukele memulai karier politiknya sebagai wali kota, pertama di Nuevo Cuscatlán (2012–2015), lalu di ibu kota San Salvador (2015–2018).
Di kedua posisi tersebut, ia mendapatkan reputasi sebagai pengusung perubahan, memperbaiki pengelolaan sampah, meningkatkan mobilitas perkotaan, dan menggunakan media sosial secara agresif untuk berkomunikasi langsung dengan warga.
Popularitas ini membuka jalannya ke kursi presiden, walau ia kemudian keluar dari partai FMLN dan membangun partai sendiri, Nuevas Ideas, yang bergerak di luar politik tradisional.
Ketika menjabat presiden, Bukele meluncurkan Territorial Control Plan (PCT) pada Juni 2019, strategi keamanan nasional pertama yang melibatkan patroli militer-polisi intensif dan pemecatan terhadap aliansi korup.
Hasil awalnya spektakuler. Dalam bulan pertama peluncuran, pembunuhan turun drastis dari angka rata-rata 300 per bulan menjadi 154, bahkan pada Juli 2019 tercatat satu hari tanpa pembunuhan, kejadian langka pada era sebelumnya.
Puncak dari program keamanan Bukele adalah pencapaian lebih dari 900 hari berturut-turut tanpa homisida per Mei 2025, menjadikan El Salvador salah satu negara paling aman di belahan Indo‑Amerika.
Presiden mencatat dalam akun X-nya, “900 hari tanpa keluarga Salvador menangis karena ketidakamanan merenggut nyawa orang yang dicintai.”