Customize Consent Preferences

We use cookies to help you navigate efficiently and perform certain functions. You will find detailed information about all cookies under each consent category below.

The cookies that are categorized as "Necessary" are stored on your browser as they are essential for enabling the basic functionalities of the site. ... 

Always Active

Necessary cookies are required to enable the basic features of this site, such as providing secure log-in or adjusting your consent preferences. These cookies do not store any personally identifiable data.

No cookies to display.

Functional cookies help perform certain functionalities like sharing the content of the website on social media platforms, collecting feedback, and other third-party features.

No cookies to display.

Analytical cookies are used to understand how visitors interact with the website. These cookies help provide information on metrics such as the number of visitors, bounce rate, traffic source, etc.

No cookies to display.

Performance cookies are used to understand and analyze the key performance indexes of the website which helps in delivering a better user experience for the visitors.

No cookies to display.

Advertisement cookies are used to provide visitors with customized advertisements based on the pages you visited previously and to analyze the effectiveness of the ad campaigns.

No cookies to display.

Siapa Muhsin Hendricks? Imam Gay Pertama di Dunia yang Ditembak Mati di Afrika Selatan



loading…

Muhsin Hendricks, imam gay pertama dittembak di Mati di Afrika Selatan. Foto/X/@yenijournal

CAPE TOWN – Muhsin Hendricks, imam gay pertama di dunia, ditembak mati dalam sebuah serangan mobil di Afrika Selatan .

Hendricks, yang mengelola sebuah masjid yang mendukung kaum Muslim yang terpinggirkan, menghadapi tantangan yang signifikan sejak mengungkapkan seksualitasnya. Pihak berwenang mendesak penyelidikan menyeluruh di tengah kekhawatiran akan kejahatan rasial.

Muhsin Hendricks, imam gay pertama di dunia, ditembak mati pada hari Sabtu saat ia bepergian dengan mobil bersama orang lain di Afrika Selatan.

Menurut polisi, tersangka tak dikenal dengan wajah tertutup keluar dari kendaraan dan mulai melepaskan beberapa tembakan ke arah mobil yang ditumpangi imam. Kemudian pengemudi menyadari bahwa Hendricks tertembak dan tewas, ADP melaporkan.

Melansir BBC, dalam sebuah video, yang beredar di platform media sosial, mobil imam itu dihadang oleh kendaraan lain. Saat mobil Hendrick mencoba berbalik setelah dihadang, seorang pria keluar dari kendaraan dengan wajah tertutup dan mulai melepaskan beberapa tembakan. Setelah melepaskan tembakan, penyerang meninggalkan tempat kejadian perkara dengan kendaraannya.

Laporan menunjukkan Hendricks tewas setelah memimpin upacara pernikahan lesbian, meskipun hal ini masih belum dikonfirmasi.

Siapa Muhsin Hendricks?

1. Mengelola Sebuah Masjid di Cape Town

Melansir Times of India, pemimpin agama berusia 57 tahun itu mengelola sebuah masjid di Cape Town yang berfungsi sebagai tempat perlindungan bagi kaum gay dan Muslim terpinggirkan lainnya. Afrika Selatan memelopori perlindungan konstitusional terhadap diskriminasi orientasi seksual dan melegalkan pernikahan sesama jenis pada tahun 2006, menjadi negara pertama di Afrika yang melakukannya.

Meskipun komunitas LGBT aktif, diskriminasi dan kekerasan terus berlanjut, di samping salah satu tingkat pembunuhan tertinggi di dunia.

Hendricks mengungkapkan seksualitasnya pada tahun 1996, yang menyebabkan pergolakan besar di komunitas Muslim Cape Town. Tahun itu, ia mendirikan The Inner Circle untuk mendukung Muslim queer sebelum mendirikan masjid Masjidul Ghurbaah yang inklusif, menurut BBC.

2. Tidak Takut Mati

Sebuah film dokumenter tahun 2022 berjudul The Radical menampilkannya yang menyatakan tentang ancaman yang diterima: “Kebutuhan untuk menjadi otentik lebih besar daripada rasa takut untuk mati.”

Ia secara konsisten mempromosikan dialog antaragama dan mengatasi tantangan kesehatan mental yang dihadapi oleh individu LGBTQ+ dalam lingkungan keagamaan.

Baca Juga: Erdogan Galang Kekuatan Lawan Pencaplokan Gaza

3. Kematiannya Menimbulkan Duka di kalangan Kaum Gay dan Lesbi

Julia Ehrt, yang memimpin Asosiasi Lesbian, Gay, Biseksual, Trans, dan Interseks Internasional (Ilga), mendesak pihak berwenang untuk melakukan penyelidikan menyeluruh terhadap “apa yang kami khawatirkan sebagai kejahatan kebencian”.



You May Also Like

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *